Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KASUS status Persebaya 1927 sebagai anggota yang hingga saat ini belum dipulihkan PSSI akan menjadi prioritas khusus Edy Rahmayadi setelah memastikan terpilih menjadi orang nomor satu di induk organisasi sepak bola Indonesia itu.
"Persebaya akan segera diselesaikan. Nanti akan kami lihat mana yang benar. Kami selesaikan dengan jalan yang tepat," kata Edy Rahmayadi di sela Kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, kemarin. "Akan kita selesaikan dengan visi PSSI yang nanti akan kita ucapkan yakni PSSI yang bermartabat."
Tim kebanggaan arek Suroboyo itu sesuai dengan agenda akan disahkan pada Kongres PSSI, kemarin. Namun, menjelang pengesahan, ada protes dari beberapa pemilik suara.
Hasil pemungutan suara, sebanyak 84 dari total 107 pemilik suara yang hadir tidak menyetujui agenda pemulihan Persebaya 1927 serta tiga klub lain, yakni Arema Indonesia, Persewangi Banyuwangi, dan Lampung FC. Kongres menyepakati rencana pengembalian status klub-klub itu ditunda dan diselesaikan pengurus baru.
"Kita ingin disahkan sekarang agar statusnya jelas dan bisa ikut kompetisi," ungkap Direktur Pengembangan Usaha dan Bisnis Persebaya 1927, Kardi Suwito. Bonek, kelompok pendukung Persebaya, yang datang ke Jakarta juga kecewa.
Nasib sama dialami Persema Malang dan Persibo Bojonegoro. Kedua klub itu diganjar sanksi berat setelah menjadi peserta kompetisi yang dianggap ilegal oleh PSSI.
"Saat rapat komite eksekutif di Solo sudah ditetapkan, di kongres ini hanya berupa pengesahan, tapi kenyataannya beda," kata Manajer Persema Bambang Suryo.
Di sisi lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga menghormati proses demokrasi di Kongres PSSI. Namun, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, menganggap pembatalan pengakuan klub itu inkonsisten dengan hasil KLB PSSI, 3 Agustus lalu.
"Padahal, pengakuan klub masuk agenda 7 dan 8. Kemenpora berharap pengurus baru PSSI segera merangkul kembali mereka yang berseberangan secara informal dulu dan secepatnya diformalkan. Kemenpora tidak interupsi karena memang tidak ingin mengintervensi kongres," ujar Gatot. (Rul/Sat/Ant/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved