Southgate Ingin Akhir yang Elegan

BAGI pelatih interim tim nasional Inggris Gareth Southgate, laga melawan Skotlandia di Wembley, dini hari nanti, akan bernilai sentimental. Pasalnya, laga keempat Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa itu akan menjadi pertandingan resmi terakhir sebelum kontraknya habis pada akhir tahun ini. Southgate pun ingin mengakhiri perjalanannya bersama the Three Lions dengan memastikan timnya tetap berada di puncak klasemen.

"Saya akan menikmatinya, sedangkan nasib saya selanjutnya itu tidak penting karena semua adalah tentang tim. Fokus saya saat ini ialah meninggalkan tim nasional ketika berada di puncak klasemen," kata mantan juru taktik timnas Inggris U-21 tersebut. Southgate menggantikan posisi Sam Allardyce yang dipecat pada akhir September lalu. Bekas pelatih Middlesbrough itu masih akan berada di bangku cadangan tim 'Tiga Singa' saat menghadapi Spanyol, tengah pekan depan.

Partai itu hanya berstatus persahabatan. Pria yang pernah bermain bersama Aston Villa itu pun masih berpeluang mempermanenkan posisinya. Ia merupakan salah satu nama yang dipertimbangkan Federasi Sepak Bola Inggris, plus mendapat dukungan dari anak-anak asuhnya di timnas. Bersama Southgate, Inggris meraih hasil tidak mengecewakan meski juga tidak istimewa, yakni satu kemenangan atas Malta (2-0) dan imbang tanpa gol dengan Slovenia pada Oktober lalu.

Namun, hasil tersebut membuat Wayne Rooney dkk memimpin klasmen Grup F dengan raihan 7 poin dari tiga pertandingan.
Dalam rilis skuat terbaru timnas Inggris, pria berusia 46 tahun itu melakukan perubahan dengan meninggalkan Theo Walcott dan memanggil gelandang Arsenal yang dipinjamkan ke Bournemouth, Jack Wilshere. Penyerang Tottenham Hotspur Harry Kane juga dapat merumput setelah pulih dari cedera meski rekan seklubnya, Dele Alli, harus absen karena masalah yang sama.

"Hal pertama yang harus saya lakukan dengan Harry ialah memeriksa kondisinya. Sangat bagus melihat dia kembali mencetak gol. Namun, sayang kami harus bermain tanpa Alli," imbuhnya. Rekor pertemuan kedua tim dalam lima laga terakhir masih dido-minasi Inggris. Mereka mampu mengunci empat pertandingan dan hanya sekali menyerah 0-1 di Stadion Wembley pada 17 tahun silam, tepatnya 18 November 1999.

Dipanggil kembali
Di timnas Prancis, bek gaek Juventus Patrice Evra kembali mendapat kesempatan untuk membela Les Bleus dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup A kontra Swedia di Stade de France, dini hari nanti. Bek berusia 35 tahun itu terakhir kali membela timnas pada Piala Eropa 2016. Ia diberikan kesempatan lagi oleh pelatih timnas Prancis Didier Deschamps untuk menggantikan posisi bek Paris Saint-Germain (PSG) Layvin Kurzawa yang tengah menepi karena cedera.

"Dia adalah pemain top dan dia mampu menjaga level permainannya untuk Juventus. Saya tidak pernah menutup pintu untuknya. Saya selalu memantau dia dari waktu ke waktu dan akan dipanggil jika diperlukan," tukas Deschamps. Sebaliknya, kekuatan Swedia harus terdegradasi setelah kehilangan sejumlah pemain andalan. Bek sayap Mikael Lustig dan Martin Olsson absen karena cedera.

Pelatih Janne Anderson juga akan kehilangan penyerang Marcus Berg. Kemenangan amat penting bagi kedua tim untuk menentukan pimpinan klasemen sementara Grup A. Saat ini, Prancis dan Swedia berbagi tempat di puncak grup dengan 7 poin dari tiga pertandingan. (BBC/ESPN/R-4)