Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
FEDERASI Sepakbola Internasional (FIFA) secara resmi mencabut larangan transfer pemain yang dikenakan kepada PSS Sleman. Larangan ini telah dijalani PSS Sleman dalam tiga periode.
Setelah melakukan upaya penyelesaian terhadap hal tersebut, Tim Super Elang Jawa akhirnya bisa mendaftarkan pemain terbarunya di jendela transfer paruh musim liga.
"Kami semua mengucap syukur karena PSS sudah bisa terbebas dari larangan transfer FIFA. Seperti yang saya sudah bilang sebelumnya kalau kami hanya tinggal menunggu waktu untuk terbebas dari hal tersebut. Ini karena kami telah melakukan upaya penyelesaian dalam hal tersebut dan memang tinggal menunggu larangan itu dicabut," kata Direktur Utama PSS, Gusti Randa, di Omah PSS, Sleman, Kamis (9/1).
Dengan pencabutan tersebut, kini fokus PSS adalah melengkapi pemain untuk menghadapi putaran kedua BRI Liga 1 2024/25. Beberapa pemain baru, menurutnya, hanya tinggal menunggu waktu diumumkan
"Sekarang fokus kami adalah untuk segera melengkapi pemain di putaran kedua. Ada banyak sektor yang tentu butuh perubahan dan kami sedang dalam proses negosiasi dengan pemain. Untuk beberapa pemain seperti pemain asing hanya tinggal menunggu kami umumkan," jelasnya.
Ia berharap fans PSS bisa kembali hadir di laga perdana PSS di putaran kedua BRI Liga 1 2024/25 menghadapi Persebaya Surabaya. "Saya juga berharap dengan selesainya satu hal tersebut bisa menjadi penyemangat untuk kita bersama membuat PSS menjadi lebih baik. Semoga di saat laga perdana menghadapi Persebaya nanti stadion bisa kembali penuh dan kita bisa kembali melanjutkan catatan positif di kandang," tegasnya.
Sebelumnya, FIFA memberikan sanksi berupa larangan transfer pemain kepada PSS Sleman selama tiga periode transfer pemain. Hal itu terjadi lantaran FIFA menganggap PSS Sleman bersalah telah memutus kontrak pelatih sebelumnya, Marian Mihail, sebelum waktu kontrak berakhir tanpa memberikan kompensasi.
Gusti Randa menyebut, hal tersebut terjadi karena kesalahpahaman antara manajemen PSS Sleman dengan pelatih asal Rumania itu. Saat sanksi ditetapkan pada Mei tahun lalu, PSS Sleman segera menyelesaikan persoalan kompensasi kepada Marian dan meminta FIFA untuk mencabut sanksi tersebut. (AU/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved