Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Pelajaran dari Messi untuk Pep

Satria Sakti Utama
21/10/2016 03:30
Pelajaran dari Messi untuk Pep
(AFP PHOTO / PAU BARRENA)

KETIKA Josep Guardiola menjadi perancang skema permainan Lionel Messi, keduanya mencetak banyak rekor, termasuk menyapu bersih enam gelar di dunia pada 2009. Namun, saat keduanya berpisah, sang anak didik menjadi musuh terbesar Pep, termasuk saat Barcelona menggulung Manchester City 4-0, Kamis (20/10). Kekalahan telak itu menandai kali kedua Guardiola kembali ke Nou Camp sebagai pelatih tim rival. Di kunjungan pertama, juru taktik asal Spanyol itu juga diusir dengan kekalahan 0-3 saat masih menukangi Bayern Muenchen.

Dari 7 gol yang ditelan Pep di markas el Barca, 5 di antaranya dibukukan el Messiah. Tiga gol disarangkannya ke gawang City pada laga ketiga Grup C Liga Champions, kemarin, tepatnya pada menit ke-17, ke-61, dan ke-69. Lesakan itu bak melukai filosofi permainan yang coba ditanamkan Pep di 'Manchester Biru'. Ia ingin raksasa Liga Primer itu memainkan bola sejak hulu dengan kombinasi umpan-umpan pendek.

Ia pun tak segan mendepak kiper nomor satu, Joe Hart, ke Torino demi mendaratkan Claudio Bravo dari Barca. Akan tetapi, filosofi itu justru menjadi bumerang baginya itu. Bravo yang digadang-gadang menjadi pelengkap puzzle dalam skema Pep malah membuat blunder memalukan pada menit ke-53. Kiper asal Cile itu melakukan handball di luar kotak penalti yang membuatnya dihadiahi kartu merah langsung oleh wasit asal Serbia, Milorad Mazic.

Akibatnya sangatlah fatal. Tim asal Catalonia yang sudah unggul 1-0 menambah tiga gol lagi, dua dari Messi dan satu dari Neymar (89'). Meskipun demikian, Pep mengaku tidak jera dan akan tetap bertahan dengan cara bermain meski telah dipermalukan mantan anak asuhnya. "Sampai hari terakhir karier saya sebagai pelatih, saya akan mencoba bermain dari penjaga gawang kami," tandasnya.

Di sisi lain, pelatih Barcelona Luis Enrique memuji performa Messi yang diibaratkannya seperti anak kecil yang bersenang-senang di taman bermain. Secara keseluruhan, ia pun puas karena anak asuhnya tetap sempurna meski juga bermain dengan 10 orang saat Jeremy Mathieu diusir wasit pada menit ke-73. "Mengambil keuntungan dari kesalahan mereka ialah kunci kemenangan kami," tukas Enrique. Sayangnya, kemenangan itu harus dibayar mahal dengan cederanya dua bek utama. Gerard Pique terkena cedera tumit, sedangkan Jordi Alba terkena cedera hamstring sehingga keduanya wajib menepi setidaknya hingga tiga pekan.

Pahlawan Atletico
Di Grup D, penyerang Atletico Madrid Yannick Carrasco kembali menjadi pahlawan timnya dengan mencetak gol semata wayang di markas Rostov, Kamis (20/10). Gol tersebut diciptakan striker muda asal Belgia itu pada menit ke-62 dengan memanfaatkan umpan Fernando Torres. Aksi Carrasco melengkapi penampilan luar biasanya pada akhir pekan lalu di pentas La Liga.

Ia mencetak trigol sekaligus membantu timnya berpesta 7-1 atas Granada. "Carrasco melakukan hal baik dan berharap dia terus tampil seperti itu. Ia berkembang sangat pesat dan saya senang akan hal itu," tukas pelatih Atletico Madrid, Diego Simone. (AFP/Goal/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya