Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Brasil Wajib Jadi Anutan Argentina

Satria Sakti Utama
13/10/2016 09:34
Brasil Wajib Jadi Anutan Argentina
(AP/Ariana Cubillos)

PASCA-COPA America Centenario 2016, kondisi tidak jauh berbeda ­dialami dua raksasa Amerika Latin, Brasil dan Argentina. Mereka menata diri dengan menunjuk pelatih anyar. Adenor Leonardo Bacchi alias Tite menukangi tim ‘Samba’ dan Edgardo Bauza mengisi kekosongan juru taktik di skuat ‘Tango’.

Hanya saja, Bauza kini wajib menjadikan Tite sebagai anutannya. Meski berusia 3 tahun lebih muda dari Bauza, Tite sudah menuai hasil positif sejak laga perdananya. Empat kemenangan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol menjadi bukti magis eks pelatih Corinthians itu.

Raihan sempurna tersebut meng-antar Seleccao--julukan Brasil--kini memimpin perebutan tiket menuju Rusia 2018 dengan koleksi 21 poin. Kemenangan terakhir Philippe Coutinho dkk ialah saat melakoni laga tandang ke Merida, markas timnas Venezuela, kemarin.

Keunggulan dua gol tanpa balas menjadi skor akhir pertandingan. Gabriel Jesus (8’) dan Willian (53’) menjadi aktor yang membuat Brasil pulang dengan 3 poin.

Kemenangan menjadi kian berarti karena poin sempurna tercipta saat skuat tengah tidak diperkuat kapten sekaligus bintang mereka, Neymar. Punggawa Barcelona itu harus absen setelah mengalami cedera parah di bagian kepala akibat benturan keras di laga sebelumnya.

Faktor ketergantungan itu juga belum mampu dilepaskan Argentina di bawah pimpinan Bauza. Tiga laga tanpa Lionel Messi, tiga kali pula La Albiceleste--julukan Argentina--kehilangan poin, dua seri dan sekali kalah.

Messi sendiri harus absen di level internasional karena mengalami cedera pada pangkal pahanya saat menghadapi Atletico Madrid, 22 September lalu. Bintang Barcelona ini pun dipaksa absen selama tiga pekan akibat cedera.

Kekecewaan Bauza
Kekalahan yang diterima Argentina baru saja terjadi kemarin kala menjamu Paraguay di Estadio Mario Alberto Kempes.

Gol Derlis Gonzalez pada menit ke-18 sudah cukup untuk mempermalukan Gonzalo Higuain dkk di depan pendukung sendiri dengan skor 0-1.

Catatan negatif membuat mantan pelatih Velez Sarsfield itu tidak dapat menutupi rasa kecewanya. Meski menguasai 72% bola, tim ‘Biru Langit’ selalu gagal menjebol gawang Paraguay yang dijaga Justo Villar. Bahkan, kesempatan emas dari titik putih yang dieksekusi Sergio Aguero pada menit ke-47 pun terbuang sia-sia.

“Kami memulai laga dengan tekad untuk tampil lebih baik dan meraih kemenangan. Itu yang membuat saya merasa sedih dan marah (saat kalah dari Paraguay). Kami bermain dengan baik, bahkan semakin baik di babak kedua, tapi gagal menyamakan kedudukan hingga akhir laga,” ujar Bauza.

Kekalahan itu merupakan kali pertama dalam 13 pertemuan terakhir kedua tim. Dalam 12 pertarungan sebelumnya, Argentina menang sembilan kali dan sisanya imbang. Angel Di Maria dkk pun kembali turun satu tingkat ke urutan lima setelah di laga lainnya Kolombia mengimbangi Uruguay 2-2.

Aguero mengaku bertanggung jawab penuh atas kekalahan tersebut, khususnya setelah ia gagal mengeksekusi tendangan dari titik putih. Penyerang Manchester City itu pun siap untuk tidak dipanggil memperkuat tim nasional Argentina pada November mendatang.
“Jika tak masuk ke skuat berikutnya, saya akan menyikapinya dengan sebaik mungkin,” tutur mantan menantu Diego Maradona itu. (AFP/Goal/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik