Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEKALAHAN memalukan empat gol tanpa balas di kandang sendiri menjadi petaka bagi Sriwijaya kala menjamu Bhayangkara FC, pekan lalu. Tidak ayal, skuat asuhan Widodo C Putro berniat bangkit kala bertandang ke markas Mitra Kukar pada pekan ke-22 Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Namun, bukannya hasil positif yang didapat, luka skuat ‘Laskar Wong Kito’--julukan Sriwijaya--malah semakin dalam setelah ditaklukkan tim tuan rumah dengan skor tipis 0-1, kemarin.
Ini menjadi kekalahan beruntun perdana yang diderita Sriwijaya. Tidak hanya itu, peluang Sriwijaya untuk menuju posisi runner-up pun buyar. Hilton Moreira dkk harus puas turun ke peringkat kelima karena disalip Bhayangkara FC.
Di laga kemarin, performa sektor pertahanan Sriwijaya pun belum membaik. Terbukti sejumlah peluang emas untuk mencetak gol didapatkan skuat ‘Naga Mekes’--julukan Mitra Kukar.
Penampilan kiper Sriwijaya FC Teja Paku Alam cukup apik dengan mementahkan enam tendangan skuat asuhan Jafri Sastra. Hanya satu peluang yang akhirnya membuat Teja, 22, harus menyaksikan gawangnya terkoyak.
Diawali penalti Marlon da Silva pada menit ke-53, bola yang sebenarnya mampu ditepis Teja kemudian membentur gawang dan kembali ke kaki Marlon. Kesempatan itu tidak disia-siakan penyerang asal Brasil itu untuk mencatatkan namanya di papan skor. Gol itu menjadi satu-satunya yang tercipta dalam laga tersebut dan tuan rumah sukses mengunci tiga poin.
Jafri Sastra gembira dengan kemenangan itu. “Sriwijaya bermain bagus. Kita cuma dapat gol dari kemelut penalti. Kita syukuri hasil ini.” (Sat/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved