Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SAAT semua pemain terbaik Manchester United berada di bangku cadangan, Wayne Rooney justru diturunkan selama 90 menit melawan Northampton Town di putaran ketiga Piala Liga Inggris, tengah pekan lalu. Keputusan pelatih MU Jose Mourinho itu disebut menjadi sinyal untuk memarkir sang kapten kala mereka disambangi juara bertahan Leicester City dalam lanjutan Liga Primer Inggris, malam ini.
Mou telah melakukan segala cara untuk menghidupkan kembali insting mencetak gol Wazza--sapaan Rooney, mulai mengembalikan perannya dari gelandang menjadi penyerang lubang di belakang bomber Zlatan Ibrahimovic hingga memainkannya sebagai striker utama saat United menaklukkan Northampton 3-1.
Sayangnya, Rooney belum menunjukkan ketajamannya sejak mencetak gol di laga pembuka kontra Bournemouth pertengahan Agustus lalu. Itulah satu-satunya lesakan yang mampu dibuat penyerang berusia 30 tahun tersebut dari enam laga yang telah dilaluinya.
Alhasil, Mou yang sebelumnya berharap banyak pun mulai kehilangan kesabaran. “Gol. Saya hanya ingin dia (Rooney) mencetak gol,” jawab mantan pelatih Real Madrid itu saat ditanya mengenai performa anak didiknya tersebut.
Media-media Inggris pun tidak ketinggalan melemparkan kritik kepada pemegang rekor pencetak gol terbanyak tim nasional Inggris itu. Namun, mantan penyerang Everton itu memilih menutup telinga.
“Saya telah merasakan (kritikan) sepanjang karier saya. Saya hanya akan mendengar saran dari pelatih dan rekan-rekan saya,” ujarnya.
Mou memang dituntut melakukan berbagai cara agar timnya segera bangkit dari keterpurukan pascadua kekalahan beruntun dari Manchester City (1-2) dan Watford (1-3) di Liga Primer. Namun, beban tersebut juga berlaku kepada sang kompetitor.
Kekalahan dari Chelsea di Piala Liga Inggris membuat pelatih Leicester Claudio Ranieri mendorong Riyad Mahrez dkk mengumpulkan poin penuh. Apalagi di pertarungan sebelumnya pada ajang Community Shield, the Foxes dipaksa takluk dari United.
“Mereka mengalahkan kami di Community Shield dan kami ingin balas dendam,” tutur Ranieri.
Ulang tahun ke-20
Arsene Wenger tentu tidak akan lupa saat perayaan laga ke-1.000 sebagai manajer Arsenal, dua tahun lalu, dirinya dipermalukan Chelsea di Stamford Bridge dengan skor telak 6-0. Malam nanti, the Blues bisa kembali merusak pesta the Professor saat dirinya merayakan 20 tahun karier di Arsenal dengan menjamu Chelsea di Emirates.
Musim lalu, the Gunners pun selalu dipecundangi sesama klub asal London itu dengan skor 0-1 dan 0-2. Namun, dua kemenangan beruntun atas Nottingham Forest 4-0 di Piala Liga Inggris dan Hull City 4-1 pekan lalu membuat Wenger percaya diri timnya mampu membalaskan dendam.
“Dua kemenangan beruntun itu menunjukkan siapa pun skuat yang kami turunkan, kami bisa menang,” tandas pria asal Prancis itu.
Di sisi lain, Chelsea tidak ingin mengulang kesalahan sebelumnya kala takluk dari Liverpool 1-2 pekan lalu. Itu pertandingan kedua beruntun di Liga Primer saat skuat Antonio Conte tak mampu mengakhiri dengan kemenangan sehingga mereka terjun bebas ke urutan 5. (AFP/AP/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved