Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Terbaik dalam Tiga Dekade

Satria Sakti Utama
30/3/2016 01:20
Terbaik dalam Tiga Dekade
(AP/NIALL CARSON)

KEMENANGAN tipis 1-0 atas Slovenia di Windsor Park sudah cukup bagi Irlandia Utara untuk memecah rekor yang telah bertahan selama 30 tahun. Skuat asuhan Michael O'Neill itu kini mencetak 10 laga tak terkalahkan secara beruntun.

Prestasi tersebut melampaui rekor nasional, yakni sembilan laga tanpa tumbang, yang dibukukan Green and White Army ketika ditangani oleh Billy Bingham, 1986 silam. Meski bukan rekor elite bertaraf Eropa atau dunia, O'Neill mengaku gembira atas pencapaian positif itu. Ia pun menekankan bahwa 10 pertandingan tidak terkalahkan merupakan suatu penghargaan yang jarang didapatkan oleh tim mana pun.

"Sesuatu yang indah saat mencapai sesuatu untuk tidak terkalahkan selama 10 pertandingan. Itu merupakan prestasi yang besar dan saya sudah menekankan itu kepada pemain," ujar mantan pemain Newcastle United itu.

Gol kemenangan Irlandia Utara saat menjamu Slovenia dicetak oleh Conor Washington semenit jelang turun minum. Itu merupakan gol perdana penyerang berusia 23 tahun itu di kancah internasional setelah gagal dalam debutnya saat melawan Wales, pekan lalu.

Setelah menilik debut mulus striker Queens Park Rangers itu, pelatih 46 tahun itu mengaku semakin bingung menentukan pilihan penyerang untuk kualifikasi final Euro 2016, Juni mendatang. Irlandia Utara berada di Grup C bersama juara dunia Jerman, Ukraina, dan Polandia.

"Tentu sangat tidak adil untuk mengatakan jika dia akan langsung menuju Prancis. Kami harus melihat tidak hanya dalam kinerjanya, tapi bagaimana dia dapat merasa cocok dengan permainan rekan-rekannya," imbuh O'Neill.


Mengecewakan

Di Kiev, pelatih Wales Chris Coleman tidak dapat menutupi rasa kecewanya saat timnya kembali harus kebobolan melalui proses yang diawali dengan tendangan bebas untuk kedua kalinya dalam dua laga terakhir.

Kemarin, Wales dipaksa takluk dari Ukraina setelah tendangan bebas Ruslan Rotan dikonversi menjadi gol oleh Andriy Yarmolenko pada menit 27. Proses serupa juga terjadi kala the Dragons ditahan imbang 1-1 oleh Irlandia Utara, pekan lalu.

"Satu-satunya hal yang membuat kecewa ialah dua gol kebobolan kami diawali set piece," ujar Coleman. Akan tetapi, hal itu hanya satu-satunya kekecewaan pelatih yang menangani timnas Wales sejak 2012 silam itu. Secara keseluruhan, laga melawan Ukraina cukup memuaskan bagi Coleman meski tampil tanpa Gareth Bale yang 'cuti' karena istrinya melahirkan.

Pertandingan itu menjadi uji kemampuan yang tepat mengingat dua lawan Wales di fase grup Euro 2016 berasal dari Eropa Timur. Timnas Wales tergabung di Grup B bersama Rusia, Slowakia, serta saudara tuanya, Inggris.

"Ini merupakan tes yang baik bagi kami karena kami akan melawan Rusia dan Slowakia," tambahnya. Bagi Ukraina, itu juga menjadi pemanasan yang bagus mengingat mereka harus bersiap berjibaku di grup sulit. Meski skuatnya menang, pelatih Mykhaylo Fomenko menegaskan timnya masih harus menambal banyak kekuarangan.

"Ini hanya pertandingan persahabatan, kami masih melakukan kesalahan di sana-sini, tapi saya puas dengan hasil secara keseluruhan," ujar Fomenko. "Masih ada dua bulan sebelum pertarungan sebenarnya dan kami akan siap ketika itu," tutupnya. (AFP/AP/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya