Roti Jadi Musuh Hazard Selama Lockdown

PENYERANG Real Madrid Eden Hazard mengaku cukup kesulitan menjalani masa lockdown. Berusaha menghindari makan roti menjadi tantangan paling sulit yang dihadapi pemain asal Belgia tersebut.

Kebijakan lockdown diberlakukan di Spanyol sejak Maret. Keputusan itu dilakukan pemerintah Spanyol demi menekan penyebaran virus korona. Kemudian, masa berlaku lockdown diperpanjang hingga 26 April karena pandemi virus korona semakin melanda 'Negeri Matador' itu.

Agenda sepak bola juga terkena imbas dari lockdown itu, termasuk di La Liga. Kompetisi sepak bola tertinggi di Spanyol itu pun harus ditunda tanpa batas waktu.

Baca juga: Kehilangan Sepatu Emas Menanti El Messiah

Menjalani masa lockdown cukup berat buat Hazard. Eks pemain Chelsea itu mengaku paling sulit menghindari makan roti selama di rumah. Akan tetapi, ia harus menahan godaan tersebut demi kebugarannya.

"Ini rumit bagi saya. Saya berusaha tidak makan banyak. Saya mencoba untuk tidak pergi ke dapur untuk makan banyak roti, tetapi itu tidak mudah," ujar Hazard.

Hazard juga mengaku menjalani fisioterapi daring untuk memulihkan cedea engkel selama menjalani karantina. Cedera itu didapat sang pemain sejak Februari.

"Saya bekerja dengan fisioterapis secara daring. Ia tidak bisa datang ke sini sementara karena ia sakit dan harus tinggal di rumah," lanjut Hazard.

"Kami sudah memulainya sejak 10 hari lalu. Selama itu, ia mengirimi saya video dari rumah. Saya berusaha memperkuat engkel saya dan saya melakukan apa yang saya bisa dari rumah," tuturnya.

Hazard bergabung dengan Madrid pada Juni 2019. Ia direkrut dari Chelsea dengan nilai transfer sebesar 100 juta euro (sekitar Rp1,7 triliun).

Namun, Hazard menjalani masa-masa sulit bersama Madrid. Ia kerap mengalami cedera sehingga jarang dimainkan Los Blancos. Sejauh ini, ia baru membuat 15 penampilan dan menyumbang satu gol di seluruh kompetisi. (Goal/OL-1)