Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DI TENGAH vakumnya kompetisi akibat wabah korona, penggemar sepak bola bisa menonton film dokumenter yang menceritakan perjalanan kehidupan dan karier striker Liverpool, Sadio Mane. Film berjudul, 'Sadio Mane: Made in Senegal’ dirilis Rabu (8/4) dan bisa disaksikan gratis di Rakuten TV.
Dalam film tersebut diceritakan perjalan hidup Mane sejak kecil hingga menjadi salah satu pemain terkenal di dunia. Ada lima fakta menarik tentang pemain kelahiran Sedhiou, Senegal, 10 April 1992 yang terungkap dalam film itu.
1. Mendapat panggilan Si Penyihir Bola
Keluarga Mane tinggal di desa kecil bernama Bambali di Senegal, tidak terlalu tertarik pada sepak bola. Namun, hasratnya untuk bermain sepak bola tidak bisa tertahankan.
Saat di desanya tidak ada bola, Mane kecil sering bermain sepak bola menggunakan batu. Di desanya, sebagai pemain terbaik, Mane memiliki panggilan Ballonbuwa atau 'ball wizard'.
2. Idolakan El Hadji Diouf
Sadio Mane belum genap 10 tahun ketika Senegal mencapai perempat final Piala Dunia 2002 dan final Piala Afrika. Saat itu, Senegal memiliki tim terbaik dengan diperkuat pemain-pemain bintang seperti Aliou Cisse, Khalilou Fadiga dan El Hadji Diouf. "Itu adalah era sepakbola Senegal yang paling epik," kata Mane.
"Saat itu, Mane menyukai Ronaldinho, tetapi juga El Hadji Diouf, yang benar-benar mendorong kami untuk bermain sepak bola. Pernah Mane mengatakan suatu hari, dirinya akan berada di level mereka,." ujar sahabat Mane, Luc
3. Sembunyikan cedera
Klub Liga Prancis, FC Metz menjadi klub Eropa pertama yang dibela Mane. Pada awal-awal membela Metz, Mane mengalami cedera otot. Namun dirinya merahasiakan hal tersebut kepada siapapun karena takut akan dipulangkan ke Senegal.
"Itu bisa menjadi akhir dari karir saya. Setelah menjalani operasi, cedera itu akhirnya sembuh," katanya.
4. Beri kesan pertama yang buruk pada Klopp
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengaku tidak terlalu senang saat pertama kali diperkenalkan kepada Mane. Klopp yang kala itu masih menjadi pelatih Borussia Dortmund mengaku sama sekalia tidak tertarik untuk merekrut Mane.
"Ada seorang lelaki muda yang duduk di sana. Ia mengenakan topi bisbol dengan miring dan rambutnya memiliki coretan pirang yang masih dia miliki sampai sekarang. Saat itu dia tampak seperti seorang rapper yang baru memulai. Saya berpikir tidak punya waktu untuk ini," ungkap Klopp
5. Miliki impian menangi Piala Afrika
Sukses bersama Liverpool dengan meriah gelar-gelar bergenggsi, Mane belum merasakannya bersama timnas Senegal. Mempersembahakan Piala Afrika bagi Senegal menjadi mimpi yang ingin diwujudkan Mane.
Tahun lalu, impian tersebut hampir menjadi kanyataan. Sayang di laga final, Mane dan timnas Senegal kalah 0-1 dari Aljazair.
Meski begitu, dia belum kehilangan ambisinya.
"Tujuanku adalah memenangkan Piala Afrika dengan Senegal. Dan, tentu saja, Liga Premier, serta Liga Champions lagi," ujar Mane. (BBC/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved