Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Mental dan Fisik Pemain kembali Dibenahi

Satria Sakti Utama
23/10/2018 03:45
Mental dan Fisik Pemain kembali Dibenahi
(Antara)

DUEL melawan Qatar pada Minggu (21/10) sangat melelahkan bagi timnas U-19 Indonesia. Skor akhir dengan nominal besar 5-6 menjadi bukti bahwa pertandingan berlangsung dengan tensi dan tempo sangat tinggi.

Itu sebabnya pelatih timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri memilih fokus untuk memperbaiki mental dan fisik pemain jelang melakoni laga hidup-mati melawan Uni Emirat Arab (UEA) pada laga Grup A Piala Asia U-19 2018, Rabu (24/10). Indra memilih tidak mengambil latihan resmi dan hanya menjalankan porsi latihan ringan di hotel.

Skuat yang turun pada pertandingan melawan Qatar hanya menjalani penyegaran dengan berenang di kolam renang, sedangkan pemain yang menghiasi bangku cadangan menjalani latihan fisik di lapangan basket di area penginapan.
“Atas saran pelatih fisik dan dokter, kita putuskan untuk ­recovery di kolam renang untuk perbaikan mental dan fisik,” kata Indra di Jakarta, Senin (22/10).

Lebih lanjut, pelatih berdarah Minang tersebut memastikan mental pemain tidak drop ­pascakekalahan dari Qatar. Indra menambahkan bahwa Egy ­Maulana Vikri dkk semakin bersemangat. Timnas U-19 Indonesia tampil impresif seusai mampu mengurangi ketertinggalan 1-6 menjadi 5-6 di akhir laga.

Hasil tersebut sedikit banyak meringankan beban timnas Indonesia U-19 untuk lolos ke babak selanjutnya. ‘Garuda Nusantara’ julukan Indonesia wajib meraih kemenangan dengan skor berapa pun atas UEA untuk lolos ke babak perempat final Piala Asia U-19 2018.
“Mental pemain bagus, tidak ada masalah dan tidak drop. Kecuali kalau kemarin kita kalah 1-6 mungkin lain cerita. Ini kita bisa kejar. Malahan sekarang lebih pede (percaya diri) lagi,” imbuh mantan pelatih Bali United itu.

Kendati demikian, Indra mengaku fokus untuk memperbaiki segala kekurangan di ­pertandingan sebelumnya. Salah satunya ialah cara timnya mengorganisasi pertahanan.

Indra menyebut telah melakukan evaluasi dengan seluruh pemain dengan menyaksikan video ulang selepas makan siang.

Tidak profesional
Sementara itu, keputusan PSSI mendepak Luis Milla Aspas dari kursi kepelatihan tim nasional Indonesia mendapatkan respons menohok dari sang pelatih. Milla menyebut manajemen PSSI sangat buruk dengan bumbu profesionalisme yang dinilai rendah.

‘Hari ini bukan hari yang mudah untuk saya karena saya tidak akan melanjutkan (karier) sebagai seorang pelatih di Indonesia. Sebuah proyek lebih dari setahun setengah harus berakhir, yang mana meskipun manajemen yang buruk, pelanggaran kontrak terus-menerus, dan rendahnya profesionalisme dari para pimpinan dalam kurun waktu 10 bulan terakhir’, tulis Milla di akun Instagram pribadinya.

Meski begitu, Milla juga meng-ungkapkan bahwa Indonesia sudah seperti rumah kedua baginya. Ia pun mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh staf yang telah membantunya selama 1,5 tahun bekerja di Indonesia.

“Indonesia akan selalu menjadi kampung halaman saya yang kedua karena saya menghargai betapa baik kota ini memperlakukan istri saya, asisten saya, dan saya sendiri,” sebutnya.

Di sisi lain, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI AS Sukawijaya tidak memungkiri bahwa manajemen PSSI memang masih belum sempurna. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya