Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
CATATAN apik arsitek anyar tim nasional (timnas) Argentina Lionel Scaloni yang belum terkalahkan akhirnya putus juga. Sang rival abadi Brasil-lah yang menghentikan laju tak terkalahkan tim Tango.
Dalam pertandingan persahabatan di Jeddah, kemarin dini hari, Argentina dipaksa menyerah dengan skor tipis 0-1. Ini kekalahan perdana Scaloni setelah tiga laga sebelumnya meraih dua kemenangan dan satu kali seri.
Kendati demikian, pelatih 40 tahun itu tidak patah arang. Ia menyebut kekalahan itu lebih sebagai pembelajaran.
"Apa yang kami perbuat hari ini, kami akan mampu mengalahkan seluruh dunia. Pertandingan berjalan menarik dan pemain berusaha sangat keras. Saya sangat bersemangat serta gembira dengan usaha pemain," kata Scaloni seusai laga.
Scaloni ditunjuk Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) untuk merestorasi kekuatan 'La Albiceleste'--julukan Argentina-- yang terus menurun beberapa tahun belakangan. Pada Piala Dunia 2018, Argentina terhenti di babak 16 besar.
Sementara itu, kapten Brasil, Neymar menilai kemenangan timnya salah satu faktornya berkat absennya Lionel Messi. ‘Si Kutu’--julukan Messi--memang masih belum kembali membela Argentina selepas Piala Dunia Rusia 2018.
"Untuk pencinta sepak bola, Messi keluar dalam pertandingan ini merupakan hal buruk. Kami tidak meremehkan kualitas Argentina, tapi bagus bagi kami," kata Neymar.
Terlepas dari hasil itu, faktanya Brasil satu langkah di depan dengan penguasaan jauh lebih baik dari Argentina dalam laga ini. Neymar dkk menguasai 63% alur bola. Begitu pula perihal pencatatan bola, Brasil tercatat lebih sering menciptakan ancaman.
Akan tetapi, gol kemenangan Brasil bukan hasil dari permainan cantik ala jogo bonito, melainkan sekadar eksekusi sepakan pojok yang dimaksimalkan bek tengah Joao Miranda. Gol pun dicetak pada masa perpanjangan waktu tepatnya di menit ke-90+3.
Hasil positif itu merupakan kemenangan ke-41 bagi Brasil dalam 105 duel kedua tim sepanjang sejarah. Brasil unggul tipis dari sang rival yang mengantongi 38 kemenangan, sisanya berakhir seri.
"Argentina membuat banyak kesempatan, mencoba menang, tapi Brasil lebih baik dan performa tim dihargai dengan gol. Tim berkonsentrasi penuh," tutur arsitek Tite. (AFP/Sat/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved