Perselisihan Salah dengan Asosiasi Sepak Bola Mesir Meruncing

PERSELISIHAN antara Mohamed Salah dengan Asosiasi Sepak Bola Mesir semakin meruncing pada Senin (27/8). Hal itu memunculkan tanda tanya mengenai masa depan Salah bersama timnas Mesir.

Penyerang Liverpool itu dan Asosiasi Sepak Bola Mesir telah lama beselisih mengenai hak citra sang pemain.

Kini, konflik itu merunding setelah Salah dan kuasa hukumnya menuding Asosiasi Sepak Bola Mesir gagal menanggapi permintaan mereka terkait perlakukan terhadap sang pemain.

Kuasa hukum Salah, Rammy Abbas Issa mengatakan daftar permintaan itu mencakup keselamatan Salah selama memperkuat timnas dan jaminan bahwa pelanggaran hak citra sang pemain tidak dilanggar,

Asosiasi Sepak Bola Mesir menanggapi keras permintaan itu dan menyebut permintaan itu tidak logis dan menyebut mereka tidak akan memberikan perlakuan berbeda kepada pemain timnas tertentu.

Salah membalas pernyataan Asosiasi Sepak Bola Mesir itu lewat video di Facebook yang menegaskan dirinya meminta keamanan yang baik untuk seluruh pemain timnas, bukan hanya dirinya.

Salah mengatakan dirinya tidak ingin diganggu saat beristirahat di kamarnya oleh tamu yang ingin berbincang di tengah malam.

"Saya adalah korban dari kebijakan Asosiasi Sepak Bola Mesir. Permintaan saya sederhana namun akan membuat berbagai hal mudah dan membuat para pemain bisa berkonsentrasi bermain," ungkap Salah.

Perang pernyataan antara Salah dan Asosiasi Sepak Bola Mesir terjadi menjelang laga kualifikasi Piala Afrika antara Mesir dan Niger pada 8 September mendatang.

Peselisihan antara Salah dan Asosiasi Sepak Bola Mesir pertama kali terungkap pada April lalu.

Kala itu, Salah marah karena citranya digunakan oleh sponsor utama timnas, perusahaan telekomunikasi WE saat dia telah terikat kontrak dengan perusahaan rival Vodafone.

Salah juga dikabarkan tidak senang setelah diharuskan bertemu dengan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov di pusat pelatihan Mesir di Piala Dunia 2018 Rusia. (AFP/OL-2)