Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
TIDAK ada tekanan lagi. Tuan rumah Rusia bakal tampil lepas karena tekanan telah tergantikan dengan kegembiraan serta kebanggaan saat berupaya melibas Kroasia untuk meraih tiket empat besar, dini hari nanti.
Tampil di perempat final Piala Dunia 2018 merupakan capaian yang melampaui dugaan pemuja Sbornaya, julukan timnas Rusia. Pasalnya, itu menjadi capaian tertinggi di ajang sepak bola akbar empat tahunan sejak Uni Soviet menggapai semifinal pada 1966 silam.
"Tidak ada lagi tekanan berat. Sebelum turnamen, tekanan yang kami terima teramat berat," ungkap gelandang Aleksandr Samedov menghadapi laga yang dilangsungkan di Stadion Fisht, Sochi.
"Sekarang kami di perempat final dan kami hanya ingin membawa kegembiraan kepada suporter untuk bisa terus melaju. Kami tidak merasakan tekanan lagi seperti yang kami alami sebelum turnamen," ujar Samedov.
Pelatih Stanislav Cherchesov pun lebih tenang meramu tim asuh-annya. Memang terdapat lubang di lini tengah akibat cederanya beberapa pemain inti. Namun, ada berita menyejukkan yakni bisa tampilnya Alan Dzagoev yang sudah pulih dari cedera hamstring.
Sisi tengah lapangan menjadi krusial karena Kroasia memiliki jajaran pemain yang harus dimatikan. Kapten Luka Modric tidak boleh dibiarkan mengalirkan bola-bola matang kepada jajaran lini serang seperti Mario Mandzukic, Ante Rebic, Marko Pjaca, Ivan Perisic, dan Andrej Kramaric.
Gelandang serang muda Rusia Aleksandr Golovin pun sadar dengan kekuatan skuat Vatreni, sebut-an Kroasia. Karena itu, pilihan pelatih dengan memasang lima pemain bertahan ketika jumpa Spanyol bakal tetap dipertahankan. Hal itu menyisakan satu penyerang tunggal, Artem Dzyuba.
"Kami mengerti itu. Melawan Kroasia kami harus memanfaatkan sisi kekuatan kami, gaya main kami sendiri," tegas Golovin.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic tentunya bisa mengurai kekuatan Rusia, tim yang mampu menampilkan permainan menyerang dan bertahan dengan baik. Setelah memainkan sepak bola menyerang di penyisihan grup, Rusia menjelma menjadi tim yang solid bertahan, dan itu memaksa Spanyol hanya mampu mendapat satu kali kesempatan mencetak gol.
Tekad ke semifinal
Penyerang Kroasia Ivan Perisic tetap optimistis timnya bakal mampu membongkar pertahanan Rusia. "Kami sudah siap menghadapi dua gaya permainan Rusia. Kami harus beradaptasi dengan permainan lawan. Mereka berpikir itulah taktik terbaik," jelasnya.
Kolega Perisic, Ante Rebic menambahkan, "Saya pikir kami harus fokus dengan kekuatan kami sendiri. Kami memiliki pemain berkualitas, kami hanya butuh menunjukkan di lapangan hijau bahwa kami bisa menghadapi gaya mereka."
Apalagi seluruh tim terpacu menyamai prestasi terbaik pada 1998 dengan menggapai semifinal. "Itu impian kami untuk meraih prestasi serupa," tegas Perisic.
Sang kapten Luka Modric menegaskan pula bahwa ini menjadi saat yang tepat untuk menapak ke semifinal dengan mengalahkan Rusia. "Sejak 2008 kami belum pernah lepas dari babak pertama sistem gugur dan ini saatnya untuk melakukannya."
Modric yang mulai membela Kroasia pada 2008 gagal mengeksekusi penalti saat kalah tos-tosan dari Turki di Piala Eropa. Dua tahun lalu, kekurangberuntungan membuat Kroasia ditaklukkan Portugal pada Piala Eropa di Prancis.
Sebagai kapten, Modric kini berharap bisa memompa semangat tim penuh talenta. "Perjuangan tidak mudah, tetapi yang terpenting kami bisa mencapai apa yang kami raih," tegas Modric. Keyakinan besar menyelimuti gelandang Real Madrid itu untuk menaklukkan Rusia dan menembus semifinal Piala Dunia tahun ini.
(R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved