Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
SETELAH menunaikan salat Jumat di musala Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Rusia, kemarin, saya menyempatkan berbincang dengan khotib bernama Rifki yang ternyata mahasiswa Indonesia di Negeri Beruang Merah. Obrolan pun berkisar ke masjid yang ada di Rusia. Dan salah satunya ada di Kota Moskow yang biasa disebut Masjid Katedral. Katedral berarti besar dan itu juga artinya masjid agung.
"Kalau jumatan di sana penuh sampai di jalan. Tetapi, semestinya sih di dalam banyak yang longgar. Nggak tahu kenapa milih di jalan," ungkap Rifki.
Dari Rifki akhirnya mendapat petunjuk menuju ke Masjid Katedral. Tinggal kembali ke Stasiun Metro Tretyakovskaya dan naik ke arah Stasiun Prospekt Mira.
Perjalanan melewati tiga stasiun dari stasiun awal. "Dari Prospekt Mina tinggal jalan 500 meter," jelas Rifki.
Berdasarkan petunjuk yang ada, saya kembali ke Stasiun Tretya-kovskaya, dan memilih jalur warna oranye sesuai dengan petunjuk di aplikasi daring kereta bawah tanah Kota Moskow. Setelah tiga stasiun terlewati, sampailah ke stasiun tujuan yakni Prospekt Mina.
Menggunakan transportasi umum saya pilih karena masa berlaku bebas biaya masih saya miliki sebagai pemenang kartu identitas peliput Piala Dunia 2018 yang dikeluarkan FIFA.
Setelah membuka aplikasi peta dalam jaringan, tertuju langkah ke masjid agung terbesar di Eropa itu. Menyusuri jalan selama kurang lebih 9 menit, mata kemudian tertuju pada masjid yang berdiri tidak jauh dengan Stadion Olimpiade Moskow.
Berada di Jalan Ulitsa Dorova, warna hijau jamrud masjid sudah terlihat. Tampak pula kubah berlapis emas. Inilah masjid yang mampu menampung hingga 10 ribu orang.
Moskovskiy Soborniy Mecet, itulah nama yang disematkan. Masjid megah itu diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin, bersama dua pimpinan muslim dunia, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Masjid bersejarah itu sebenarnya telah berdiri pada 1904. Masjid katedral itu dikerjakan arsitek Nickolay Alekseevich Zhukov dengan gaya Bizantium. Saat itu, daya tampung hanya mencapai 2 ribu orang.
Seiring waktu, jumlah umat yang kian besar membuat masjid diba-ngun lebih besar mulai 2011. Setelah empat tahun pembangunan, masjid dengan kubah berlapis emas seberat 12 kilogram itu di-resmikan orang nomor satu Rusia, Putin, September 2015 silam.
Masjid Katedral Moskow diakui memberikan kontribusi positif terhadap Islam serta Rusia yang multietnik dan multireligi. Tentunya dengan tebaran nilai-nilai humanis, mengenai keadilan, belas kasihan, serta rasa mencintai antarsesama.
(R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved