John Obi Mikel Tugas Berat untuk sang Kapten

AKHIR Maret 2016, Ahmed Musa memutuskan menyerahkan ban kapten tim nasional (timnas) Nigeria kepada John Obi Mikel. 'Hadiah' itu diterima oleh Mikel dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, mengenakan ban kapten timnas menjadi sebuah kebanggaan. Namun, di sisi lain, status sebagai kapten membuat Mikel memikul beban yang berat.

Sementara itu, setahun setelah dia menjadi kapten timnas, dia harus memimpin skuat Nigeria untuk meraih tiket ke Piala Dunia 2018. Tugas itu pun diemban dengan baik oleh Mikel dan Nigeria lolos ke Rusia 2018 menjadi salah satu wakil Afrika. "Menjadi kapten adalah tantangan yang menakutkan. Saya harus menjadi kapten dengan baik untuk dua tim, baik Nigeria dan klub (Tianjin Teda FC). Saya berharap Nigeria dapat melangkah lebih jauh di Piala Dunia," kata Mikel.

Pemain yang kini berusia 31 tahun itu sebenarnya memang bisa dipercaya memikul tugas berat. Saat masih bermain untuk Chelsea, Mikel beberapa kali menunjukkan dirinya ialah pemain yang bertanggung jawab. Dari sentuhan pelatih asal Brasil, Luiz Felipe Scolari, pelatih yang pernah menangani Chelsea, Mikel mendapat sejumlah tugas dan mampu dijalaninya dengan baik. Salah satunya ialah pada musim 2008-2009 ketika ia mengisi kekosongan posisi gelandang bertahan yang ditinggalkan Claude Makelele. Kemampuannya juga meningkat sehingga membuatnya dinominasikan untuk berbagai penghargaan.

Di Rusia 2018, menyandang ban kapten Nigeria seharusnya tidaklah sulit bagi Mikel yang sudah 82 kali membela negaranya. Di skuat Nigeria saat ini, Mikel memang pemain yang paling berpengalaman. Publik Nigeria berharap Mikel bisa kembali menunjukkan kualitasnya menjadi pemain kelas dunia dan menjalankan peran kepemimpinannya di lapangan. Mikel memiliki tanggung jawab untuk memimpin 10 rekannya di lapangan agar berhasil membawa ‘Elang Super’ menerkam setiap lawan yang dihadapi. (Pulse/Beo/R-1)