Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PUBLIK Kroasia terhenyak lantaran timnas kesayangan mereka dikalahkan tim 'Liliput', Islandia, 0-1 dalam penyisihan Grup I zona Eropa. Kekalahan itu menjadi sebuah tamparan keras bagi Kroasia yang diakui merupakan salah satu tim kuat Eropa.
Kekalahan dari Islandia berbuntut pemecatan pelatih Ante Cacic. Federasi Sepak Bola Kroasia (CFF) pun dengan berani memilih nama Zlatko Dalic untuk duduk di kursi pelatih sejak Oktober 2017.
Keputusan itu cukup mengejutkan karena Dalic sama sekali tidak pernah memiliki pengalaman menangani sebuah tim nasional. Namun, Dalic yang saat itu menangani klub Al Ain, Uni Emirat Arab, tidak ingin membuat peluang emas untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai pelatih ulung.
"Menjadi pelatih timnas Kroasia merupakan mimpi yang jadi kenyataan. Saya tentu merasa sangat terhormat dan begitu bangga bisa menjadi pelatih timnas," jelas pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Kehadiran Dalic memberikan perubahan besar dalam timnas Kroasia. Dalic seperti membawa angin segar bagi Luca Modric dan kawan-kawan yang saat itu terancam gagal lolos.
Dalam laga pertamanya sebagai pelatih, Dalic membawa Kroasia menang 2-0 atas Ukraina di lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia. Kemenangan tersebut membuat Kroasia memastikan menduduki peringkat kedua Grup I kualifikasi zona Eropa dan harus memainkan laga play-off. Yunani yang menjadi lawan di babak play-off disingkirkan dengan agregat 4-1 (4-1, 0-0) dan Kroasia lolos ke Rusia 2018.
Namun, Dalic tidak mau menepuk dada dan menunjukkan diri sebagai orang yang paling berperan meloloskan Kroasia. Ia menyebut, kesuksesan itu ialah milik pemain yang telah berjuang keras.
Apa yang dilakukan Dalic mendapat apresiasi dari para pemain, tidak terkecuali Luca Modric. Menurut Dalic, apresiasi itu tentu bukti dirinya berbuat sesuatu yang benar. "Memang gaya saya yang suka memberi motivasi ke setiap pemain dan komunikasi ialah kunci keberhasilan," ujar dia.
"Saya fokus memilih pemain yang fit dan pasti mereka paham pentingnya itu. Kami butuh sesuatu yang baru agar bisa menghadapi tim yang punya gaya permainan sama dengan Kroasia," jelasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved