Pengalamannya Dibutuhkan Arab

PELATIH timnas Arab Saudi Jose Antonio Pizzi akan menghadapi pekerjaan berat untuk dapat mengamankan satu tiket keluar dari Grup A Piala Dunia 2018. Green Falcons diprediksi akan menjadi tim penghibur di tengah persaingan Mesir, Uruguay, dan tuan rumah Rusia.

Di tengah aroma pesimisme, Pizzi setidaknya memiliki sejumlah pemain berpengalaman untuk membantunya. Salah satunya ialah kapten sekaligus bek tengah, Osama Hawsawi.

Nama Hawsawi memang tidak secemerlang Gerard Pique di timnas Spanyol atau Mats Hummels di skuat Jerman. Ia pun telah memasuki usia pensiun karena telah menginjak usia 34 tahun.

Namun, segudang pengalamannya amat dibutuhkan Arab Saudi. Ia pun masih menjadi pilihan nomor satu.

Hawsawi memiliki tinggi badan ideal yang membuatnya unggul dalam duel-duel udara. Cocok untuk menghadapi penyerang jangkung semacan bomber Uruguay Edinson Cavani.

Pemain kelahiran Mekah ini merupakan pemain dengan rekor penampilan terbanyak di timnas Arab Saudi saat ini. Hawsawi telah tampil sebanyak 131 cap dengan tujuh kali menjaringkan gol.

Perihal peluang di Grup A, Hawsawi tidak pernah mengucapkan kata menyerah. Ia optimistis timnya mampu lolos dari fase penyisihan layaknya Piala Dunia 1994.

"Grup kami sangat sulit, tapi tidak ada yang mustahil. Semua tim yang telah mencapai putaran final merupakan tim kuat dan tidak ada laga mudah di Rusia," tuturnya.

Sepanjang karier profesionalnya, Hawsawi menjadi salah satu pemain Arab Saudi yang telah mencicipi panasnya sepak bola Eropa. Pada April 2012, Hawsawi menandatangani kontrak selama dua musim dengan klub Belgia Anderlecht setelah karier cemerlang di Al Hilal. Ia menjadi pemain pertama Arab Saudi yang bermain di Anderlecht sekaligus Liga Belgia.

Akan tetapi, kariernya di Belgia tidak berjalan mulus. Hawsawi pun memutuskan pulang kampung dan mendarat ke Al Ahli.