Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PELATIH Luis Milla masih mencoba menemukan formasi ideal timnas Indonesa U-23 yang akan tampil di Asian Games 2018. Peluang punggawa timnas U-19 yang dipanggil ikut pelatnas untuk masuk skuat inti ‘Garuda Muda’, julukan timnas U-23, terbuka lebar.
Hal itu diungkapkan asisten pelatih timnas Indonesia Bima Sakti. Menurutnya, perkembangan para pemain muda tersebut meningkat pesat. “Saya dengar beberapa kali pelatih menyatakan sangat senang dengan performa pemain U-19. Semua pemain baru menunjukkan progres yang luar biasa. Coach Milla sampaikan kepada saya dan tim pelatih bahwa kita memiliki tim U-19 yang bagus materi pemainnya,” ujar Bima seusai latihan di Lapangan A, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (18/1).
Saat ini, ada lima pemain timnas U-19 yang dipanggil Milla masuk pelatnas yang menjadi ajang seleksi tim Asian Games 2018. Setelah Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, serta Rachmat Irianto, pada Rabu (17/1) Milla memanggil lagi dua pemain timnas U-19, Muhammad Iqbal dan Feby Eka Putra, ikut pelatnas. Menurut Bima, tidak tertutup kemungkinan para pemain timnas U-19 masuk tim dalam test event yang akan dilakukan. Menurut rencana, test event Asian Games 2018 akan diselenggarakan pada Februari mendatang. “Semua pemain dapat kesempatan yang sama karena ini termasuk proses seleksi. Semoga latihan-latihan yang kita lakukan bisa meng-improve mereka lebih bagus lagi,” ujar Bima.
Lawan sepadan
Tentang test event, Bima mengungkapkan belum pasti negara mana yang akan ikut. Yang jelas, ungkap Bima, Milla berharap PSSI bisa mencari lawan yang sepadan. “Pelatih minta PSSI mencari lawan yang selevel. Kalau bisa, lawan yang akan menjadi lawan kita di Asian Games nanti,” tambah mantan kapten timnas Indonesia tersebut. Lebih jauh, Bima mengatakan akan lebih baik jika PSSI bisa mendatangkan lawan yang memiliki kekuatan se-tingkat di atas Indonesia. “Bisa dari kawasan Asia Timur atau dari jazirah Arab. Kami yakin PSSI bisa mewujudkan keinginan kami tersebut,” tegasnya.
Ditambahkan Bima, tim kepelatihan terus memantau kekuatan calon-calon lawan skuat ‘Garuda Muda’ di Asian Games 2018. Termasuk dua tim Asia Tenggara, Malaysia dan Vietnam, yang lolos ke perempat final AFC U-23 2018 di Tiongkok. Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengaku hingga kini pihaknya belum mendapat kepastian negara mana saja yang akan ikut dalam test event. Sebelumnya, Thailand, Malaysia, dan Vietnam yang diharapkan bisa jadi peserta, malah memilih mundur. “Kami sedang melobi Tiong-kok, Yordania, dan Iran. PSSI belum bisa memberikan jawaban kepastian digelarnya test event sekarang,” jelas Joko.
Awalnya test event diharapkan bisa berlangsung selama dua pekan, di dua tempat pertandingan, dengan maksimal delapan tim peserta. Namun, perubahan terkait dengan durasi pelaksanaan serta venue terjadi. Akhirnya test event yang rencananya digelar pada 23 Februari mendatang hanya menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai tempat pertandingan. (R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved