Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Melemahkan Dominasi Madrid sejak Awal

Satria Sakti Utama
17/10/2017 00:16
Melemahkan Dominasi Madrid sejak Awal
(AFP PHOTO / Odd ANDERSEN)

TIDAK ada pilihan lain bagi Tottenham Hotspur kecuali mendominasi permainan sejak awal saat menghadapi Real Madrid di Santiago Bernabeu dalam lanjutan laga Grup H Liga Champions Eropa, dini hari nanti. Strategi itu menjadi pilihan tim tamu. Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino menyatakan membiarkan Toni Kroos dan Luka Modric bergerak bebas di lini tengah merupakan tindakan putus asa.

Sebagai juara bertahan Liga Champions Eropa plus La Liga Spanyol, penampilan Los Blancos julukan Madrid memang belum sepenuhnya mengilap. Ada sejumlah kelemahan yang bisa dieksplorasi, salah satunya sektor pertahanan. Dalam 10 kali duel musim ini, Madrid hanya mampu tiga kali mencatatkan clean sheet. Hal itu yang coba dimanfaatkan Pochettino.

"Kami akan mencoba mendominasi. Kami akan mencoba lebih baik, tapi ini merupakan tantangan yang besar. Kami akan melakukan tekanan tinggi dan mencoba menyerang hingga garis tengah," kata pelatih asal Argentina itu. Usaha Tottenham akan terbentur rekor positif Real Madrid jika bertemu tim asal Inggris. Sejak 2009 atau bertepatan dengan bergabungnya Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema ke Bernabeu, Madrid tidak pernah kalah sepanjang 11 duel melawan wakil Inggris.

Termasuk di perempat final 2010/2011, Spurs menyerah dengan agregat lima gol tanpa balas. Ronaldo dan Benzema be-kerja sama untuk kali pertama musim ini saat melawat ke markas Getafe, akhir pekan lalu. Hasilnya masing-masing mencetak satu gol dan memastikan kemenangan timnya 2-1. Bukan tidak mungkin keduanya membuahkan hal serupa saat menjamu Spurs.

"Anda butuh kualitas dan kepercayaan. Jadi saya pikir kami tidak perlu takut apa pun. Kami belum pernah menang di sana (Santiago Bernabeu), tentu kami ingin mengubah sesuatu," tegas gelandang Spurs, Christian Erikssen.

Pertaruhan pamor
Laga keras juga terjadi di Grup F, mempertemukan Manchester City dan Napoli yang merupakan penguasa klasemen di dua kompetisi top Eropa. The Citizens julukan City kini terdepan di Liga Primer, begitu juga Napoli yang tampil sempurna di Seri A Italia. Tidak ayal laga di Etihad Stadium, Manchester, dini hari nanti, menjadi pertaruhan pamor dua negara.

Meskipun demikian, City mendapat porsi lebih banyak soal prediksi tim pemenang. Manajer Manchester City Josep Guardiola semakin dekat menduplikat gaya bermain Barcelona yang meraih kesuksesan besar di tangannya beberapa tahun lalu. Kemenangan telak 7-2 atas Stoke City akhir pekan lalu menjadi bukti. Komposisi tim musim ini semakin sempurna karena Kevin de Bruyne piawai berperan sebagai pengatur serangan, layaknya peran Andres Iniesta di Barcelona saat ini.

"Dia merupakan salah satu pemain terbaik di dunia. Dia luar biasa sebagai individu. Cara dia bermain dalam tim dan menghubungkan dengan pemain lain," kata penyerang City, Gabriel Jesus. Di lain pihak, Napoli memiliki produktivitas gol yang menjulang. Dengan mencetak 26 gol sepanjang delapan laga dan selalu menang, Dries Mertens dan kawan-kawan memiliki modal untuk menghentak dan mengejutkan skuat tuan rumah serta menjadikan laga berjalan ketat. (AFP/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya