Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Euforia Barcelona di Tengah Kesunyian

Satria Sakti Utama
02/10/2017 23:46
Euforia Barcelona di Tengah Kesunyian
(AFP PHOTO / JOSE JORDAN)

SEBUAH ilustrasi tidak biasa terpampang di stadion kebesaran Barcelona, Camp Nou, saat mereka menjamu Las Palmas, Minggu (1/10) malam, dalam lanjutan La Liga. Stadion berkapasitas hampir 100 ribu penonton itu mendadak sepi tanpa keriuhan sama sekali.
Klub memilih mengkhianati idealisme politik Negara Bagian Catalonia yang ingin merdeka dari Spanyol dengan tetap menggelar pertandingan kontra Las Palmas. Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu memilih menutup rapat gerbang stadion dan membiarkan pertandingan digelar tanpa penonton.

Keputusan Bartomeu disebut menyalahi keinginan sebagian besar direktur Barcelona yang menginginkan pertandingan tersebut tidak digelar. Bahkan, bek Barcelona Gerard Pique awalnya juga enggan merumput karena mendukung referendum kemerdekaan Catalonia.
"Kami akan kehilangan enam poin jika tidak bermain. Tiga poin karena kita tidak bermain dan tiga lainnya karena sanksi. Kami menolak apa yang terjadi di Catalonia hari ini. Ini menyalahi kebebasan berekspresi dan kami khawatir. Bermain di gerbang tertutup ialah cara kami menunjukkan penolakan," ujar Bartomeu.

Seusai pertandingan, Pique menyebut pertandingan ini merupakan salah satu pengalaman terburuk sepanjang kariernya. Barcelona sempat mengajukan penundaan laga tersebut karena terjadi kerusuhan di sudut-sudut Kota Catalonia, tapi La Liga menolaknya.
Internal Barcelona pun terbelah meski akhirnya Lionel Messi dan kawan-kawan memilih bertanding. "Ini pertandingan yang sulit untuk dimainkan. Pengalaman terburuk saya sebagai seorang profesional. Kami semua punya opini (di ruang ganti), ada yang pro dan kontra, tapi kami memutuskan bermain," ujar Pique.

Tetap sempurna
Walau bermain tanpa dukungan penonton, Barcelona sukses mengamankan tiga poin sekaligus menegaskan posisi puncak La Liga. Las Palmas ditekuk dengan skor telak 3-0 dan membuat Barcelona melanjutkan rekor sempurna di La Liga yang selalu menang dalam tujuh pekan awal. Gelandang tengah Sergio Busquets membuka kemenangan Blaugrana di menit ke-49. Skor lantas berlipat berkat dwigol Lionel Messi pada menit ke-70 dan ke-77. Pelatih Barcelona Ernesto Valverde menyebut situasi serbasulit sempat mengganggu timnya. "Ini situasi yang aneh buat setiap orang, sangat sulit. Kami tidak fokus dan dimulai dengan sedikit ritme. Las Palmas bermain sangat baik, tapi di babak kedua mulai tampil meningkat," ujar Valverde.

Di laga lain, Real Madrid sukses meraih kemenangan 2-0 atas klub lain Catalonia, Espanyol, di Santiago Bernabeu. Dua gol kemenangan Los Blancos seluruhnya diborong gelandang serang Isco pada menit ke-30 dan ke-71. Hasil positif itu menjadi persembahan spesial bagi sang arsitek Real Madrid, Zinedine Zidane. Pelatih Prancis itu mencapai kemenangan ke-50 La Liga, lebih cepat jika dibandingkan dengan masa keemasan Josep Guardiola saat menukangi Barcelona. Zidane meraih rekor tersebut setelah melalui 65 laga domestik, sedangkan Pep meraihnya setelah melalui 67 pertandingan La Liga.

Tak urung, Zidane langsung memberikan pujian setinggi langit kepada Isco. Bahkan, pelatih asal Prancis itu menyebut Isco menjadi pemain paling penting di Los Blancos. "Dia (Isco) pemain penting bagi kami. Dia tidak takut jika sesuatu tidak bergerak, dia hanya bersabar dan hanya mencoba lagi," tutur Zidane seusai pertandingan. (Marca/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya