Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Penipuan online makin marak menjerat masyarakat.  

Kesan Buruk di Awal Rezim Ajax

(AFP/Sat/R-4)
03/8/2017 23:15
Kesan Buruk di Awal Rezim Ajax
(AFP PHOTO / ANP / Olaf KRAAK)

KESAN awal arsitek anyar Ajax Amsterdam, Marcel Keizer, di depan pendukungnya kian buruk saja. Keizer baru dua bulan memimpin tim, tapi sudah memperlihatkan tanda-tanda kegagalan dalam menggantikan peran pelatih terdahulu, Peter Bosz. Mantan pelatih Jong Ajax itu baru merasakan sekali kemenangan dalam empat laga uji coba pramusim. Hasil terburuk terjadi dini hari kemarin ketika Ajax dipastikan tak berlaga di Liga Champions Eropa musim ini seusai ditahan imbang 2-2 oleh wakil Prancis, OGN Nice, di Amsterdam Arena.

Nice berhak menuju babak play-off karena unggul produktivitas gol tandang berdasarkan hasil 1-1 di leg pertama pada Kamis (27/7) pekan lalu. Kegagalan itu juga membatalkan niat de Amsterdammers--julukan Ajax--untuk memberikan kado manis bagi Abdelhak Nouri yang kini terbaring di meja perawatan. Pemain yang disapa Appie tersebut mengalami kerusakan otak saat menjalani laga uji coba melawan Wender Bremen, awal Juli lalu.

Pertahanan menjadi faktor utama kekalahan finalis Liga Europa musim lalu ini. Gol pertama tim tamu pada menit ketiga dicetak Arnaud Souquet, yang diawali akselerasi Pierre Lees Melou yang tidak dapat diantisipasi kiper Ajax Andre Onana secara sempurna. Ajax dkk membuka asa setelah membalikkan keadaan 2-1 berkat gol Donny van de Beek (26') dan Davinson Sanchez (56').

Namun, 11 menit jelang bubaran, pemain pengganti Nice Vincent Marcel menyamakan kedudukan dan mengunci tiket babak selanjutnya. Banyak yang mengkhawatirkan ada eksodus bintang-bintang muda Ajax pascakegagalan ini. Namun, Keizer menampiknya. "Tidak, saya tidak berpikir hanya akan ada pemain tersisa. Mereka ingin berkembang di sini.

Kami masih punya pekerjaan. Lini pertahanan merupakan salah satu yang perlu dipertahankan," ujar pelatih 48 tahun itu. Di sisi lain, Nice selangkah lagi menuju putaran final Liga Champions Eropa untuk ketiga kali dalam sejarah. Terakhir kali klub yang dihuni Mario Balotelli itu mencicipi kompetisi tertinggi Eropa ialah 58 tahun silam saat Liga Champions masih bernama European Cup.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya