Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

PSSI Resmi Protes Malaysia

Satria Sakti Utama
04/7/2017 03:15
PSSI Resmi Protes Malaysia
(Ist)

KEISTIMEWAAN Malaysia sebagai tuan rumah SEA Games 2017 yang dapat memilih slot pada fase grup cabang olahraga sepak bola setelah undian berlangsung ditentang peserta lain.

Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) menjadi salah satu negara yang turut melayangkan protes kepada Asosiasi Sepak bola Asia (AFC) yang merupakan regulator dalam ajang ini.

Dengan dipayungi Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF), PSSI dan federasi negara peserta lain secara resmi mengirimkan surat keberatan kepada AFC, Sabtu (1/7) lalu.

Alasan keberatan PSSI ialah asas sportivitas dan keadilan.

Alasannya, aturan itu sebelumnya tidak pernah terjadi.

Biasanya tim tuan rumah hanya diberi kekhususan untuk tidak berjumpa dengan tim juara bertahan dengan diberi spot berbeda dalam pengundian.

"Kegiatan yang dibangun harus memenuhi asas sportivitas dan keadilan. Hanya sesederhana itu. Kita juga ingin menjaga keteraturan karena aturan tersebut juga belum pernah terjadi dalam penyelenggaraan SEA Games sebelumnya," ujar Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, saat ditemui di kantor PSSI, kemarin.

Meskipun demikian, Jokdri--sapaan Joko--menegaskan PSSI akan tetap patuh kepada keputusan AFC andai kebijakan ini diteruskan.

Federasi pimpinan Edy Rahmayadi itu tinggal menanti hasil pertemuan AFC dengan The Malaysia Organising Committee (Masoc) yang membuat regulasi di SEA Games 2017.

"Seluruh pertandingan itu harus disetujui FIFA atau organisasi setingkatnya. Karena ini berada di regional AFC, kalau AFC bilang ikut Malaysia ya kita ikutin. Kalau AFC bilang ubah ya kita ubah," imbuhnya.

Keistimewaan Malaysia juga ditentang Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Imam menginstruksikan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk melakukan negosiasi ulang dalam pengundian.

"Saya minta KOI agar ada renegosiasi model pengundian karena bukan hanya sepak bola, melainkan ada cabor lain. Lakukan pengundian secar adil," tandas Imam.

Ukur kekuatan lawan

Timnas U-16 Indonesia tinggal menghitung hari sebelum bertarung di ajang Piala AFF U-15 di Thailand pada 9-22 Juli.

Skuat asuhan Fakhri Husaini ini pun bergabung dengan grup neraka yang di dalamnya terdapat tim tuan rumah Thailand dan timnas Australia.

Selain itu, ada Vietnam, Singapura, dan Laos yang tergabung di Grup A.

Fakhri sudah mulai memetakan kekuatan tim lawan untuk dapat memberikan antisipasi jitu.

Namun, arsitek asal Aceh itu mengakui masih kesulitan untuk mengendus cara main dua lawan terberat.

"Thailand belum pernah saya lihat, tapi saya rasa tidak jauh berbeda dari Vietnam karena sesama tim Asia. Yang buta ialah kekuatan Australia, tapi menurut saya mereka akan memanfaatkan postur tubuh yang tinggi," ujar Fakhri, Minggu (2/7) lalu

Untuk pesaing lain, Rendi Juliansyah dkk praktis lebih punya gambaran jelas karena baik Singapura maupun Vietnam telah dijajal.

Singapura ditaklukkan dengan angka 4-0 di laga uji coba, sedangkan Vietnam dipaksa bermain seri 1-1 di Tien Phong Plastic Cup 2017 yang dihelat di Vietnam. (R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya