Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SETELAH terpaksa absen saat tim nasional Indonesia berlaga di Piala AFF 2016 karena cedera, Irfan Haarys Bachdim bisa menebus dosa dengan membantu juniornya di tim nasional U-22.
Malam nanti, skuat besutan Luis Milla itu akan mengincar kemenangan saat melakoni uji coba melawan Kamboja di Phnom Penh National Stadium, Kamboja.
Sejauh ini penampilan Evan Dimas dkk belum juga meyakinkan, terutama setelah takluk dari Myanmar 1-3 di Stadion Pakansari, Bogor, Maret lalu.
Karena itu, Milla memanggil lima pemain senior untuk membantu timnas U-22.
Selain Bachdim, penghuni timnas senior lain yang diminta mengisi pos di skuat 'Garuda Muda' kali ini ialah kiper Kurnia Meiga Hermansyah, bek Fachruddin Wahyudi, serta duo gelandang Adam Alis dan Bayu Pradana.
"Saya senang kembali lagi ke timnas Indonesia. Saya sudah siap dan semangat untuk match besok. Kondisi tim bagus, serta semua pemain siap hadapi laga besok," jelas Irfan.
Indonesia sejauh ini dapat jemawa jika melihat rekor pertandingan melawan Kamboja.
Dalam lima pertemuan terakhir, timnas Garuda selalu unggul.
Namun, catatan tersebut perlu ditilik ulang karena di duel terakhir pada 2014 lalu, tim 'Merah-Putih' hanya mampu menang tipis 1-0.
Milla pun tidak ingin meremehkan kekuatan lawan.
"Kamboja merupakan tim yang bagus dan pelatih mereka selalu mencoba menerapkan permainan menyerang. Tetapi kami juga punya tim bagus yang tengah berkembang. Yang saya inginkan dari para pemain ialah bisa membangun serangan dari arah mana saja dan terjadi koneksi yang baik antara pemain satu dan pemain lain," ujar juru taktik asal Spanyol itu seperti dirilis PSSI, kemarin.
Federasi Sepak bola Kamboja (FFC) sendiri sudah melakukan lompatan cukup besar untuk mengatasi keter-tinggalan dengan rival-rival di kawasan Asia Tenggara.
Menunjuk Leonardo Vitorino sebagai pelatih kepala pada Maret lalu menjadi salah satu langkah awal.
Vitorino merupakan pelatih berlisensi Pro UEFA yang pernah memimpin timnas Amerika U-17 dan merupakan kreator akademi Al Gharafa Qatar yang mendapatkan penghargaan program pembinaan usia muda terbaik pada 2011.
Generasi baru
Timnas Indonesia U-19 akhirnya pulang dari Turnamen Toulon 2017 dengan ta-ngan hampa.
Di laga terakhir kontra Skotlandia U-20, Selasa (6/6) malam, 'Garuda Muda' kalah 1-2 sekaligus menjadi kekalahan ketiga dalam tiga partai di turnamen itu sehingga menjadikan Indonesia sebagai juru kunci grup.
Meskipun demikian, pelatih timnas U-19 Indra Sjafri optimistis timnya masih bisa berkembang jelang pertandingan sebenarnya, yakni Piala AFF U-19 di Myanmar, September 2017.
"Asal kita konsisten, tim ini akan jadi generasi baru sepak bola Indonesia. Setelah ini kita akan evaluasi untuk melakukan perbaikan. Yang pasti tim ini butuh banyak pertandingan dengan tim-tim yang kelasnya di atas mereka seperti di turnamen ini. Kata panitia turnamen ini, jika dibandingkan dengan Jepang dan Bahrain, wakil dari Asia, kita lebih baik," tukas Indra.
Di lain pihak, timnas Indo-nesia U-16 punya hasrat untuk terus melanjutkan tren positif saat menghadapi Singapura U-16 di laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, sore ini.
Skuat asuhan Fakhri Husaini itu sebelumnya sukses menaklukkan Filipina 4-0 di Stadion Maguwoharjo Sleman pada 21 Mei lalu. (R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved