Semen Padang Ajukan Banding untuk Sacramento

MANAJEMEN Semen Padang akan melakukan banding terhadap sanksi yang di jatuhkan PSSI kepada Marcel Sacramento. Dalam keputusan yang dikeluarkan Komisi Disiplin PSSI, kemarin, sang striker dijatuhi hukuman berupa enam kali larangan bermain dan denda Rp20 juta. Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang Iskandar Z Lubis mengatakan pihaknya telah menggelar rapat dengan jajaran tim untuk menindaklanjuti sanksi itu.

Menurutnya, hukuman itu sangat memberatkan tim dan pemain, terlebih mereka tengah berjuang mendulang poin setelah hanya meraup 8 poin dalam tujuh laga awal. "Kita sudah meeting dan keputusannya akan melayangkan surat banding. Surat tersebut akan langsung kita kirim ke PSSI," ujar Iskandar setelah bertemu Manajer SPFC dan sekretaris perusahaan, Kantor KSSP, Padang, Jumat (26/5).

Manajer Tim Semen Padang FC Win Bernadino mengatakan sanksi itu terlalu berat jika melihat kondisi sebenarnya. Saat dikalahkan Bhayangkara FC 0-1, Sabtu (20/5), Marcel Sacramento menjegal wasit Prasetyo Hadi setelah ia tidak diberi hadiah tendangan bebas akibat kontak fisik dengan bek lawan. Marcel pun langsung dikartu merah oleh pengadil lapangan asal Surabaya itu pada menit ke-60. "PSSI dan Exco (Komite Eksekutif) harus bisa mempertimbangan lebih jauh lagi terkait dengan keputusannya," ungkap Win.

Dalam regulasi, setiap pihak yang keberatan atas sanksi PSSI bisa mengajukan banding paling lambat tiga hari setelah dijatuhkannya hukuman. Kemarin, PSSI memang mengeluarkan sanksi larangan bertanding bagi para pemain yang dianggap indisipliner di Liga 1 ataupun Liga 2. Selain Marcel Sacramento, pemain Liga 1 lainnya yang mendapat hukuman ialah Manahati Lestusen (PS TNI) yang dihukum larangan tampil di tiga pertandingan Liga 1 2017 dan denda Rp10 juta karena mencekik pemain PSM Makassar Marc Anthony Klok.