Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ramadan di Turki: Kekuatan Kemurahan Hati

Lalu Muhamad Iqbal, Duta Besar Indonesia untuk Turki
04/4/2023 06:00
Ramadan di Turki: Kekuatan Kemurahan Hati
Lalu Muhamad Iqbal.(MI/Duta)

MESKI persentase muslim di Turki mencapai 99,8% dari sekitar 84 juta penduduknya, ruang ekspresi keislaman yang lebih terbuka di Turki relatif baru. Dimulai di awal tahun 2000-an dengan naiknya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang didirikan Recep Tayyib Erdogan ke kekuasaan.

Terlepas dari tarik-menarik sekularisme dan konservatisme Islam di Turki selama 100 tahun usianya, ada karakter dasar bangsa Turki yang tak lekang oleh zaman. Sejak masa kesultanan hingga saat ini, kemurahan hati (generosity), kepedulian, dan senang berbagi (caring and sharing) menjadi ciri khas mereka.

Di belahan dunia mana pun ada konflik, bencana, dan wabah kelaparan, Turki selalu menjadi salah satu negara pertama yang hadir membantu, termasuk di Indonesia. Di abad ke-16, Kesultanan Usmaniah memberikan dukungan militer kepada Sultan Aceh untuk memastikan jemaah haji dari Aceh tidak diganggu oleh Portugis yang saat itu menguasai Selat Malaka.

Turki adalah salah satu yang pertama hadir pascatsunami Aceh 2004. Mereka juga yang pertama datang membantu saat gempa dan tsunami di Palu pada 2018.

Saat pandemi covid-19 (2020-2021), ketika sebagian besar negara sibuk mengamankan diri sendiri, Turki memberikan bantuan kepada 131 negara. Termasuk bagi negara-negara maju seperti AS, Jerman, Inggris, Italia, dan Israel. Saat Indonesia diserang varian delta (2021), dalam senyap Turki juga membantu obat-obatan dan ventilator.

Karena itu, tidak mengherankan jika menurut Global Humanitarian Assistance Report 2021, Turki tercatat sebagai negara donor kemanusiaan terbesar kedua di dunia dengan US$8,04 miliar. Angka itu adalah 26% dari total donor kemanusiaan global pada 2020 dan merepresentasikan hampir 1% dari GDP Turki.

Turki hanya satu tingkat di bawah AS yang menghabiskan US$8,9 miliar. Jumlah donor mereka di atas negara maju lainnya seperti Jerman (No 3 dengan pengeluaran US$3,7 miliar) atau Uni Eropa (No 4 dengan US$2,6 miliar).

 

Kekuatan kemurahan hati

Ramadan tahun ini berlangsung dalam suasana duka yang sangat dalam di Turki. Sebulan sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,4-7,7 melanda 10 provinsi berpenduduk sekitar 13 juta jiwa. Lebih dari 50 ribu jiwa meninggal, lebih dari 120 ribu orang luka, dan lebih dari 100 ribu bangunan hancur.

Kemurahan hati Turki selama ini mendapatkan balasannya saat mereka tengah membutuhkan bantuan. Kurang dari 24 jam setelah gempa, sekurangnya 105 negara dan 16 organisasi internasional mulai mengirimkan berbagai bantuan ke Turki.

Bagi sejumlah negara, bantuan kemanusiaan ke Turki merupakan yang terbesar dalam sejarah mereka. Indonesia mengirimkan 1 tim SAR, 1 tim medis dengan sebuah rumah sakit lapangan, 3 pesawat kargo kemanusiaan, 50 kontainer suplai bahan makanan, dan menempatkan 1 Hercules C-130 untuk membantu angkutan logistik selama sebulan. Ini adalah misi kemanusiaan di luar negeri terbesar dalam sejarah Republik Indonesia.

Bantuan-bantuan ini tak akan pernah dilupakan oleh bangsa Turki. Kemurahan hati mereka juga tak berakhir. Di tengah kesusahan yang mereka sendiri alami, di seberang perbatasan, puluhan lembaga kemanusiaan Turki juga terus membantu warga Suriah yang terdampak gempa bumi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah