Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pembangunan: Wujud Syukur

Arif Satria Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
03/4/2023 06:00
Pembangunan: Wujud Syukur
Arif Satria Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia(MI/Seno)

PEMBANGUNAN ialah perubahan yang direncanakan. Hal yang terpenting dalam pembangunan ialah visi, strategi, dan eksekusi. Pembangunan bisa sukses bila berbasis visi yang cermerlang, strategi yang jitu, dan eksekusi yang mantap.

Pada hakikatnya pembangunan tersebut merupakan ikhtiar kita menjalankan pesan Allah SWT dalam QS Arra’d 11 bahwa, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu sendiri yang mengubahnya.”

Jadi, kalau kita hendak mengubah nasib kita, tidak ada cara lain selain kita sungguh-sungguh merumuskan visi, menjalankan strategi, dan memantapkan eksekusi. Ini ialah sunatullah. Hukum alam ini berlaku bagi siapa pun, tidak peduli latar belakang etnik ataupun agama sehingga kita melihat bahwa banyak negara menjadi maju terlepas dari identitas fisik dan sosial yang melekat pada mayoritas penduduknya.

Secara teoritik, salah satu sumber kemajuan pembangunan ialah faktor kultural. Faktor kultural berisi nilai-nilai atau kerangka etik yang bisa mendorong orang bergerak maju. Apakah Islam memberikan kerangka etik untuk mendorong kemajuan? Tugas kita ialah terus menggali nilai-nilai tersebut dari Al-Qur’an dan Sunah Nabi, dan kita kontekstualisasikan untuk menjawab tantangan kekinian.

Motif pembangunan mesti didasari kesadaran status manusia sebagai khalifah di muka bumi yang harus memakmurkan dan sekaligus menjaga kehidupan dunia dari kerusakan (QS Hud: 61; QS Al-Anbiya: 107; QS Al-Baqarah:11).

Aktif dalam pembangunan ialah konsekuensi dari tanggung jawab manusia yang memang diciptakan untuk menjaga bumi. Hal ini terjadi karena manusia sejatinya makhluk yang paling sempurna yang dikaruniai kelebihan daripada makhluk lainnya (QS At-Tiin:4; QS Al-Isra’: 70).

Selanjutnya dasar etik pembangunan lainnya ialah mental bersyukur. Banyak perintah untuk senantiasa mensyukuri nikmat kehidupan, nikmat akal, nikmat kemerdekaan, nikmat hati, dan nikmat iman. Pembangunan akan berproses dengan baik dan menciptakan hasil bila di dalamnya penuh dengan orang yang bersyukur. Sikap syukur tidak semata dengan lisan, tetapi lebih utama ialah syukur dengan tindakan.

Diberi nikmat kehidupan maka wujud syukurnya ialah menjaga kesehatan dan menjaga keseimbangan alam. Diberi nikmat akal tentu wujud syukurnya adalah rajin berpikir produktif untuk menghasilkan IPTEK demi kemaslahatan.

Diberi nikmat kemerdekaan, wujud syukurnya ialah rajin berkarya membawa perubahan. Diberi nikmat hati, maka wujud syukurnya ialah terus berbagi dan mengedepankan kearifan. Diberi nikmat iman, wujud syukurnya ialah amar maruf nahi munkar dan memastikan diri dalam status takwa.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah