IBADAH yang dilakukan di bulan Ramadan tidak melulu berupa wirid, salat, ataupun membaca Al-Qur'an. Di samping itu, memperbarui ilmu pengetahuan juga merupakan ibadah yang disenangi Allah SWT.
Dikatakan Redaktur Keislaman Nahdlatul Ulama Online sekaligus Founder Aswaja Muda Ahmad Muntaha, dalam Islam, ilmu pengetahuan mendapatkan perhatian yang luar biasa. Pasalnya, ilmu pegetahuan menjadi sarana paling penting bagi kemajuan suatu bangsa.
Dalam surah Al-Mujadilah ayat 11, Allah SWT berfirman, "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
"Dalam ayat ini Allah menyejajarkan orang-orang yang beriman dan orang yang berilmu pengetahuan. Keduanya akan sama-sama diangkat beberapa derajat di sisi Allah," ungkap Aswaja.
Nabi Muhammad SAW juga sering mengingatkan umatnya untuk maju dalam ilmu pengetahuan. Bahkan, Rasulullah menyatakan bahwa mencari ilmu hukumnya ialah wajib. Hal itu diriwayatkan dalam HR Ibnu Majah yang berbunyi, "Menuntut ilmu hukumnya sangat wajib bagi setiap muslim."
Selain itu, Rasulullah juga bersabda bahwa semua orang perlu menuntut ilmu sampai waktu dan tempat yang tidak terbatas. "Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina." (HR Al-Baihaqi, Al-Khatib, Ibnu Abdil Barr, Ad-Dailami, dan selainnya, dari sahabat Anas bin Malik ra).
Aswaja mengungkapkan orang yang berilmu jelas akan berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Hal itu berlaku dalam bidang apa pun.
Dalam bidang teknologi, orang yang punya ilmu pengetahuan teknologi tentu berbeda kualitas dengan orang yang tidak memahaminya.
Dalam bidang agama juga demikian. Karenanya, bila kita punya impian memiliki generasi yang tangguh di masa depan, tidak ada pilihan lain kecuali membentuk generasi maju dengan ilmu pengetahuan.
"Perkembangan dunia yang tidak menentu, berbagai tantangan hidup yang akan dihadapi generasi manusia ke depan tentu lebih kompleks dan butuh banyak pendekatan ilmu pengetahuan," tutur dia.
Prioritas
Demikian pula kita sebagai insan yang beriman, tentu sangat mendambakan mempunyai generasi penerus yang punya ilmu pengetahuan agama sebagai bekal hidup mereka di masa depan sebab masa depan bagi insan beriman tidak sebatas masa depan 100 atau 200 tahun lagi masa hidup di dunia, tetapi masa depan keabadian di akhirat kelak. Karena ilmu pengetahuan untuk hidup di dunia sangat penting, demikian pula ilmu pengetahuan untuk bekal keabadian di akhirat nanti.
Bayangkan saja, bila generasi bangsa tidak dekat dengan tradisi ilmu pengetahuan, tanpa menunggu terlalu lama, sebuah bangsa kita akan menjadi bangsa yang tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya. Ekonomi terpuruk, teknologi tidak berkembang, dan akhlak anak bangsa pun akan rusak.
"Berdasarkan petunjuk Al-Qur'an, hadis, dan akal sehat, sudah semestinya ilmu pengetahuan menjadi prioritas utama dalam upaya membentuk generasi bangsa yang maju," ucapnya.
"Semoga Ramadan penuh berkah ini menjadi momentum bagi seluruh umat untuk membentuk generasi maju dengan ilmu pengetahuan, sebagai tanggung jawab peradaban manusia dewasa ini. Amin," pungkas dia. (H-2)