Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sabar Menghadapi Ujian Hidup

Syarief Oebaidillah
02/7/2016 06:05
Sabar Menghadapi Ujian Hidup
(ANTARA/Budi Afandi)

UMAT Islam hendaknya mesti bisa tegar dalam menghadapi segala ujian hidup, sebab tidak ada seorang pun yang hidup di dunia ini yang tidak diuji.

Apalagi, ujian biasanya datang untuk memberikan peluang bagi tiap manusia yang ingin naik kelas pada kehidupan lebih tinggi.

Itu setidaknya diungkapkan pula pada Alquran Surah Al Mulk ayat 2,

"Dialah Allah yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahapengampun.

"Jadi, sebenarnya kunci kesuksesan dalam ujian yang jadi parameternya ialah kesabaran dan rasa syukur. Dua hal yang oleh Rasulullah SAW disebut sebagai tiket menuju surga," ungkap ustaz Tony Rosyid ketika memberikan tausiah pada acara santunan Ramadan yang diselenggarakan Persatuan Tunanetra Asri dan Badan Dakwah Islam Medco Energi di Tangerang Selatan, kemarin.

Tony menyampaikan, kesabaran mengandalkan ketabahan hati dalam menghadapi gempuran persoalan hidup, sedangkan rasa syukur lahir dari prasangka baik kepada Allah SWT sehingga terbuka rahasia hikmah di balik setiap takdir hidup yang telah ditentukan.

Tony yang juga dosen filsafat UIN Jakarta lantas mencontohkan suatu waktu mengenai kisah seorang imam masjid yang kehilangan sandalnya.

Dia marah sebab si pencuri tidak hanya mencuri sandal, tetapi juga harga diri dan kehormatannya.

Akan tetapi, di tengah puncak kemarahannya, imam masjid itu melihat lelaki tengah baya dengan kedua kaki yang buntung sedang bercanda ria bersama kedua anaknya yang masih kecil.

Sang imam tersadar.

Dia malu kepada Allah SWT karena baru kehilangan sandal saja sudah hilang kesabaran dan rasa syukurnya.

Sebaliknya, si lelaki tengah baya mampu memelihara kesabaran dan syukur meski dua kakinya hilang.

"Sejak saat itu dia berjanji tak menggunakan alas kaki pada sisa hidup berikutnya. Imam inilah yang kemudian hari jadi ulama besar dengan panggilan populer Al-Hawi yang artinya orang yang bertelanjang kaki," tutur dia.

Belajar dari itu, lanjut dia, kesadaran sebenarnya bisa diasah dengan sesering mungkin melihat dan bergaul dengan orang-orang yang terbatas, baik anugerah maupun kenikmatan hidupnya.

Bahkan, Nabi Muhammad bersabda, "Sesungguhnya Allah tak melihat penampilan fisik atau status atau garis keturunanmu, tetapi yang Allah SAW lihat ialah hatimu. Barangsiapa yang hatinya sehat, Allah bakal melindunginya," tutur Tony.


Bersyukur

Tony menambahkan, dalam ujian, biasanya tidak setiap orang bisa lulus, bahkan sebagian besar gagal.

Seperti hukum sosial, selalu sedikit manusia yang sukses meraih kesuksesan sosial, begitu juga dalam aspek moral dan spiritual.

Namun, dia menekankan agar umat Islam berpatokan pada Surah Ali Imran ayat 145, yaitu "Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan padanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."

Di situ, Allah SWT kembali menegaskan bahwa bukan sejauh mana yang diperoleh hamba-Nya, melainkan sejauh mana ia mensyukuri apa yang ia raih. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah