Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia mengampanyekan sekaligus meminta seluruh pihak untuk memastikan penyelenggaraan mudik ramah pada anak dengan menjamin pemenuhan hak-hak dasar anak.
"KPAI mengampanyekan Mudik Ramah Anak, yaitu memastikan proses mudik dengan menjamin pemenuhan hak-hak dasar anak, seperti hak dasar kesehatan, hak dasar agama, yang sesuai dengan tujuan mudik untuk bersilaturahim," kata Ketua KPAI Asrorun Niam dalam konferensi pers di kantor KPAI, Jakarta, kemarin.
Mudik Ramah Anak, lanjut dia, juga harus memastikan perlindungan dari potensi eksploitasi kekerasan yang membahayakan nyawa anak.
Seluruh elemen harus bertanggung jawab dalam memastikan mudik ramah anak, mulai dari aspek transportasi sampai wisata dan rekreasi.
Pria yang juga biasa dipanggil Kak Niam tersebut meminta seluruh pihak, mulai dari orangtua hingga pemerintah memiliki komitmen yang sama dalam memastikan penyelenggaraan mudik Lebaran yang ramah anak.
Niam mengatakan keselamatan dan kesehatan anak jadi prioritas.
Ketika terjadi benturan keinginan mudik dengan keselamatan anak, harus didahulukan keselamatan anak.
Selain dalam perjalanan, orangtua juga harus memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan dalam berekreasi dengan meningkatkan pengawasan terhadap anak.
Sementara itu, pemerintah harus memiliki perspektif perlindungan anak dalam mengeluarkan kebijakan terkait penyelenggaraan mudik Lebaran.
Di lain hal, fenomena pembantu infal yang marak setiap Lebaran tiba, menurut Niam, patut diwaspadai.
Pasalnya, tidak sedikit kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak terjadi karena tanggung jawab pengasuhan diserahkan sepenuhnya kepada pembantu.
"Di tengah kesibukan menyiapkan mudik dan libur Lebaran, orangtua tetap berkewajiban mengasuh anak secara baik."
Untuk perlindungan anak, KPAI menyelenggarakan focus group discussion bersama Divisi Humas Mabes Polri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Perhubungan, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Lazis NU, Lazis Muhammadiyah, ACT, Komunitas Pendongeng, Kwarnas Pramuka, dan Dewan Masjid Indonesia untuk berkomitmen memberikan perhatian khsusus bagi keamanan dan perlindungan anak.
Hal senada dikatakan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar.
Menurut dia, orangtua harus menjaga anak-anak mereka saat mudik apalagi ketika menggunakan transportasi publik.
"Banyak kasus anak mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. Itu karena kurangnya pengawasan orangtua, anak jadi korban. Padahal, anak itu tidak boleh lagi menjadi korban," pungkasnya. (Mut/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved