Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Ujian Menyikapi Rasa Sakit

Puput Mutiara
29/6/2016 07:10
Ujian Menyikapi Rasa Sakit
(ANTARA/Yusuf Nugroho)

Ujian dari Allah SWT kepada hamba-Nya sebagai bukti kecintaan Dia kepada manusia. Ada rahasia indah yang akan Allah berikan kepada hamba-Nya yang lolos dari cobaan.

KEBERADAAN manusia di dunia tidaklah kekal. Di antara cara Tuhan mengingatkan hamba-Nya akan hal itu ialah dengan memberi nikmat sakit. Tidak jarang orang lalai beryukur atau malah berkeluh kesah ketika mengalami kesakitan.

Padahal janji Allah dalam Alquran Surat (QS) Al-Baqarah: 156, "Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun."Dijelaskan KH Abdullah Gymnastiar, musibah yang dimaksud dalam ayat tersebut salah satunya ujian menyikapi rasa sakit. Akan tetapi, yang terpenting ialah bagaimana meresapi hikmah di balik rasa sakit tersebut.

"Segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Saat sakit itu mungkin bisa jadi waktu yang paling baik bagi kita menemukan kesalahan diri," ujar Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu dalam ceramahnya di MQ Pagi Aa Gym Edisi Hikmah Sakit. Pendakwah yang akrab disapa Aa Gym itu pun mengaku sedang mendapat karunia yang tak ada bandingnya di bulan suci Ramadan. Sudah hampir dua minggu dirinya merasa kurang sehat secara fisik. "Dokter bilang suhu tubuh saya sampai 34 derajat, tiba-tiba turun drastis dan rasanya seluruh kaki dingin. Ketika itu maut seperti mendekat," kisahnya.

Rasulullah SAW mengingatkan melalui sabdanya, "Jangan engkau mengecam penyakit demam karena penyakit itu bisa menghapuskan dosa-dosa manusia, seperti proses pembakaran menghilangkan noda pada besi." Ada tiga hal yang sejatinya merupakan hikmah di balik rasa sakit. Seseorang kian gencar mencari pahala kebajikan, mengingat amanat dan kewajiban yang belum terselesaikan serta melihat dunia seakan tidak ada apa-apanya.

Perkara yang perlu kita yakini ialah sakit merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Perlu benar-benar kita tanamkan dalam keyakinan kita yang sedalam-dalamya bahwa ujian dan cobaan berupa hukuman adalah tanda kasih sayang Allah.

Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, akan memberikan cobaan. Barang siapa yang rida (menerimanya) maka Allah akan meridainya dan barangsiapa yang murka maka Allah murka kepadanya." (HR Tirmidzi)


Amalan

Ustaz Abdul Wahab Al-Habsyi menyebutkan seseorang yang dalam keadaan sakit kerap merasa berjumpa dengan para pendahulu yang sudah meninggal. Itu mungkin saja terjadi, pun pada orang yang sehat. Sebagaimana tercantum dalam Kitab Ar-Ruh Ibnu Qayim Al-Jazirah, "Seseorang yang ingin berjumpa dengan orangtua yang wafat bisa saja berjumpa. Caranya, melalui salat terbaik, salat tobat, atau tidur dalam keadaan berwudu.

"Rasulullah SAW juga bersada, "Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaik-an baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia tertimpa kebahagiaan, dia bersyukur. Maka hal ini adalah baik baginya." Jadi, di antara amalan baik yang bisa dilakukan orang yang sakit ialah hendaknya merasa rida dengan ketatapan Allah. (Mut/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah