Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Kenapa huruf Rusia terbalik-balik? Konon, Tuhan menciptakan bangsa Rusia dalam keadaan mabuk Vodka, hehe. Alhamdulillah ini berbeda sekali saat menggambarkan Bandung dan sekitarnya tempat saya berasal, karena konon, “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum,” kata MAW Brouwer, seorang Belanda yang jatuh cinta kepada Indonesia.
Akhir pekan lalu, saya sengaja menghabiskan waktu di Bandung. Ngabuburit, menghabiskan malam di sekitar pusat kota, hal yang sudah lama tidak saya lakukan. Saya berjalan menyusuri Jalan Asia Afrika. Di depan Kantor Dinas PU Jawa Barat seberang Hotel Homann saya mencoba membayangkan saat Daendels berkata ‘coba usahakan bila aku datang kembali, di tempat ini telah dibangun sebuah kota’ sambil menancapkan tongkatnya yang kemudian menjadi penanda Km 0 Kota Bandung.
Bandung adalah kota yang membuat saya selalu ‘baper’ istilah anak muda zaman sekarang. Kota ini selalu membuat saya gagal move on, dan memang tidak ingin. Bahkan, Soekarno sang Proklamator pernah berkata, “Aku kembali ke Bandung, dan kepada cintaku yang sesungguhnya.” Cinta kepada mojangnya dan kepada kemerdekaan Indonesia karena di Bandung-lah beliau memasuki gerbang pergerakan.
Saya suka diidentikkan sebagai orang yang suka melawak dan bikin tertawa dengan celotehan. Saya kira mungkin karena saya orang ‘SUNDA’, yang artinya ‘SUka bercaNDA, hehe. Nikmatnya, kebiasaan bercanda ini kemudian menjadi mata pencaharian saya.
Bandung yang dingin meninggalkan kebiasaan untuk mengenakan atau membawa jaket di dalam tas. Itulah yang membuat kenapa orang Bandung lebih modis. Bandung kan Paris, meskipun van Java. Belum lagi soal mojangnya. Saya yakin banyak yang setuju kalau Bandung adalah kota dengan banyak perempuan cantik. Naik angkot atau jalan kaki saja bisa berjumpa dengan mojang Bandung anu geulis. Katanya kalau ada lima perempuan Bandung, yang cantik ada enam, haha.
Bandung makin padat. Kota untuk 600 ribu jiwa itu kini dihuni 2,4 juta penduduk. Terbayang daya dukung lingkungan Kota Bandung yang menyangga kelebihan 1,8 juta penduduknya. Namun, saya yakin kini Bandung ada di tangan pemimpin muda yang baik. Kang Emil (Ridwan Kamil) membuat perubahan yang baik. Hade, Kang!
Sebelum mengakhiri tulisan ini, ada hal yang masih terpikirkan oleh saya, yakni belum adanya lagu yang ‘kuat’ tentang Bandung seperti KLA Project dengan indahnya menggambarkan Yogyakarta. Katanya Bandung gudangnya musisi, sok atuh Kang Yovie, Teh Melly, atau Ariel bikin lagunya yang bagus.
Saya pengen banget buat lagu tentang Bandung, hanya sayang musikalitas saya seadanya, gak pede saya, haha. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved