Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Suhu Panas tidak Jadi Halangan Berpuasa

Fetry Wuryasti
17/6/2016 05:40
Suhu Panas tidak Jadi Halangan Berpuasa
(MI/FETRY WURYASTI)

MESKI menjalani durasi yang hanya lebih lama 1 jam dari Indonesia, tetap tidak mudah menjalani puasa di Thailand.

Suhu cuaca sehari-hari di 'Negeri Gajah Putih' mencapai 45 derajat celsius.

"Semua tantangan itu harus dinikmati dan disyukuri," ujar mahasiswi Indonesia, Rizki Amelia, 26, yang sedang menempuh pendidikan S-2 manajemen pariwisata di Burapha University, Thailand, kemarin.

Rizki tinggal di timur Thailand, tepatnya di Provinsi Chonburi di Desa Saensuk. Di sana pemeluk Islam menjadi minoritas. Ibadah puasa dijalaninya mulai pukul 04.22 hingga pukul 18.44 waktu setempat.

Setiap Jumat dan Senin, ada pasar tradisional besar di dekat kampus sehingga dia biasa membeli sayuran dan buah-buahan. Ada juga beberapa toko berlabel halal yang memudahkan dia berbelanja makanan meski tidak banyak.

Berhubung pedagang muslim juga jumlahnya bisa dihitung dengan jari dan terkadang tidak berjualan, menjelang magrib, Rizki lebih sering memasak bahan makanan di asrama untuk berbuka puasa.

Beruntung, toleransi antarsesama mahasiswa di kampusnya tinggi.

Itu terbukti dari mereka yang nonmuslim sangat menghargai kegiatan wajib berpuasa Ramadan seorang muslim dan juga menjaga untuk tidak makan seterbuka mungkin di depan kawan-kawan yang sedang berpuasa.

"Bulan ini (Ramadan) mengingatkan betapa ramahnya kawan-kawan di sini. Mayoritas dari mereka merupakan pemeluk Hindu. Mereka memiliki toleransi tinggi kepada mahasiswa muslim dan pemeluk agama lainnya," kata Rizki.

"Saya sering harus tersenyum sambil mengatakan 'Saya sedang berpuasa' kepada ajakan makan siang dari orang yang berbeda-beda, dan saya pasti akan menyaksikan wajah-wajah merasa bersalah, berusaha menutupi makanan, serta permintaan maaf dengan katupan tangan. Saya biasanya akan tersenyum sambil mengatakan 'Tidak apa-apa, teruskan saja makannya, jangan khawatir'," cerita Rizki.

Terkadang momen tersebut juga menjadi kesempatan bagi Rizki untuk menjelaskan apa itu puasa kepada yang belum tahu atau belum pernah mendengarnya.

Setelah paham, setiap hari mereka berusaha tidak mengemil atau minum di hadapan teman yang berpuasa karena tidak ingin teman-temannya yang muslim teringat pada makanan.

"Bisa dikatakan ini bentuk toleransi tanpa pemaksaan, tanpa perlu gorden. Malah dalam beberapa kesempatan teman-teman muslim diajak ke tempat-tempat makanan yang tidak mengandung (unsur babi) untuk sekadar bercengkerama, berbagi cerita, dan ilmu," tambahnya.

Untuk salat tarawih biasanya dilaksanakan berjemaah dengan mahasiswa muslim asal Malaysia, Brunei, dan beberapa muslim Thailand.

Terkadang mereka membawa makanan khas Thailand untuk dimakan bersama seusai salat.

"Muslim Indonesia di Burapha University hanya dua orang, termasuk saya. Muslim Thailand di fakultas lain bisa dihitung dengan jari. Terkadang juga ada mahasiswa pertukaran dari Malaysia dan Brunei masing-masing mengirim mahasiswa lima orang untuk belajar di sini. Salat biasanya dilakukan di Muslim Club di Student Center, tempat para mahasiswa beraktivitas seperti latihan menari dan kegiatan komunitas agama. Seperti Islam ada ruangan yang diberi nama Muslim Club, begitu juga dengan Kristen, Buddha, dan Hindu," jelasnya.

Rindu terobati

Terkait dengan pengajian kelompok, setiap akhir pekan Rizki berangkat ke Bangkok, ibu kota Thailand, untuk ikut serta dalam 'NgajiKok' (ngaji Bangkok) di Masjid Darul Aman, dengan menempuh perjalanan sekitar 2 jam menggunakan mobil.

"Di sana saya berkumpul dengan para jemaah muslim Indonesia. Rasanya seperti bertemu dengan keluarga. Seketika rasa rindu dengan keluarga di Indonesia terobati. Pengajian ini pun menghadirkan makanan rumah seperti sayur asem dan lalapan," tukas Rizki. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah