Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MENDAPATKAN keridaan, persetujuan, dan bimbingan terbaik merupakan hal yang paling berharga agar kita merasa lapang, nyaman menjalani aktivitas, dan berpeluang mendapatkan kesuksesan yang diharapkan.
"Puncak rida adalah mendapatkan rida Allah SWT. Bagaimana seluruh aktivitas kita disetujui, dibimbing-Nya dan dengan itu Allah tidak memiliki batas dalam pemberian dan sekat dalam mengentaskan bebagai solusi," kata Ustaz Adi Hidayat dilansir dari kanal Youtube resminya, Minggu (16/4).
Karena itu, orang-orang yang diridai Allah diabadikan dalam Al-Qur’an. Disebutkan bahwa hidup mereka akan cenderung lebih nyaman, meninggal dalam ketenangan, dan di akhirat diberikan tempat yang mulia penuh dengan kemegahan, diselimuti kemewahan serta kebahagiaan. "Ada orang-orang di zaman Nabi, oleh Allah langsung disebutkan dalam kelompok yang mendapatkan rida Allah SWT," sebutnya.
Dalam Surah Al-Bayyinah ayat 8 disebutkan bahwa balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
"Allah rida dengan mereka dan mereka rida dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Mereka adalah sahabat-sahabat mulia. Yang tadinya hidupnya sempit, tidak kenal banyak kebaikan, banyak perselisihan, pertengkaran, krisis sosial, tidak nyaman, dan berbagai akumulasi kemelut," ujarnya.
Ketika mengikuti petujuk Allah dalam pedoman berkehidupan, lanjut Ustaz Adi, dan dibimbing oleh Nabi langsung, kemudian apa yang terjadi? Alumnus Kulliyyah Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libia, itu menambahkan ada transformasi kehidupan yang luar biasa dirasakan para sahabat. Mereka menjadi manusia terbaik, mendapatkan rida Allah, dan diabadikan dalam Al-Qur’an.
Jaminan
Dalam hidupnya, sahabat mendapatkan jaminan yakni dunianya luar biasa seperti yang dirasakan Usman bin Affan, Umar bin Khattab, Abubakar Assidiq, Khalid bin Walid, dan Abdurrahman bin Auf. "Mereka kaya, tetapi setelah masuk Islam dan Allah rida maka kekayaannya meningkat pesat. Mereka senang tahajud, baca dan hafal Al-Qur’an. Itu simbol dunia, levelnya dari lokal jadi dunia," ujarnya.
Ketika meninggal pun Allah jamin seperti disebut dalam Surat al-Fajr ayat 27-30. "Jadi hidupnya diridai, mau meninggal diridai karena diridai itu dia tenang, dan di akhirat pun dijamin surga yang indah melebihi kemewahan dunia, tidak sebanding," ujarya.
Tentang keindahan itu, Allah abadikan dalam Surah Ali Imran ayat 14.
"Manusia senangnya kaya, punya kemewahan, keturunan, keluarga sukses. Dan, kata Allah itu hanya hiasan dunia, sementara. Ada yang terbaik, yaitu rida-Nya Allah SWT. Jika Allah rida maka di akhirat akan disiapkan yang lebih mewah, tak sebanding dengan yang ada di dunia," tegasnya.
Ustaz Adi Hidayat mengajak agar di Ramadan ini kita mampu menata aktivitas sehingga mendapatkan rida Allah SWT. Salah satunya dengan meningkatkan keimanan, dan mengisi iman itu dengan nilai takwa. "Cukup dengan meningkatkan takwa maka rida Allah berpotensi untuk diraih," pungkasnya. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved