Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pesantren Kilat Beri Keceriaan Ramadan pada Anak

(*/H-2)
17/4/2022 04:10
Pesantren Kilat Beri Keceriaan Ramadan pada Anak
(Kegiatan pesantren kilat di Masjid Nursiah Daud Paloh, Kedoya, Jakarta. MI/ADAM DWI)

SETELAH dua tahun vakum akibat pandemi, kegiatan Pesantren Kilat Festival Ramadan Media Group kembali diadakan dengan mengusung tema Yuk jadi anak yang pandai bersyukur. Acara yang diikuti 100 anak itu dimulai pada Sabtu (16/4) hingga Minggu (17/4).

“Karena situasi sudah mulai membaik, kita hidupkan lagi pesantren kilat ini,” kata Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Nursiah Daud Paloh Media Group, Ade Alawi, di Kedoya, Jakarta Barat, kemarin.

Kegiatan tersebut, kata Ade Alawi, sengaja diselenggarakan untuk menyiarkan Ramadan dengan pendekatan yang edukatif kepada anak-anak selain juga sebagai sarana silaturahim antarkaryawan di lingkungan Media Group. “Jadi, pola-pola pengajaran keagamaan tidak diajarkan dengan cara doktrin, tetapi lewat contoh nyata dalam permainan kelompok,” ujar Ade.

Sebanyak 80 peserta merupakan anak dari karyawan Metro TV, Media Indonesia, Medcom, MI.com, dan Indocater. Sementara itu, 20 anak lagi dari warga di sekitar Kedoya Selatan. Selama acara, panitia tetap memberlakukan protokol kesehatan covid-19 dengan memakai masker dan menjaga jarak.

Berbeda dengan kegiatan pesantren kilat pada umumnya, kegiatan pesantren kilat itu dilakukan dengan cara outbond lewat aneka permainan, seperti gim sambung ayat, tali-temali, memindahkan kelereng, dan memindahkan botol. Ada juga sesi dongeng islami, eksperimen sains, dan tur ke studio 3 Metro TV.

Iis Zatnika, Koordinator Pesantren Kilat, mengungkapkan eksperimen sains menjadi hal yang baru. "Sebelumnya, belum pernah ada," imbuhnya.

Salah satu peserta, Michelle, 5, mengaku sangat senang karena bisa belajar sambil bermain pada acara tersebut. “Seru. Banyak teman-teman. Paling suka yang menggambar,” tutur Michelle.

Rizqy, 9, sengaja datang jauh-jauh dari Bogor, Jawa Barat, karena tertarik dengan kegiatan Ramadan yang dikemas dalam aneka bentuk permainan itu. "Senang sekali bisa dapat teman, dapat ilmu, dan jadi tahu seperti apa studio televisi itu," ujarnya.

Soraya Ulfah, ibu dari peserta sanlat, berterima kasih karena kehadiran acara tersebut sang anak bisa mendapatkan ilmu sekaligus praktik ibadah secara langsung sebab selama ini anaknya dari awal masuk sekolah hanya belajar daring. “Anak jadi ceria lagi, semangat lagi,” katanya. (*/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah