Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
WAKIL Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) Anwar Sanusi mengatakan Ramadan dan Jumat Agung momen indah yang penuh sukacita dari kedua umat beragama ini sebagai bulan kasih sayang sebagai kesempatan bagi umat untuk mempererat ukhuwah tali persaudaraan.
"Momen ini adalah memang bulan kasih sayang. Dan kita pererat ukhuwah tali persaudaraan, baik ukhuwah Islamiyah terhadap sesama Islam, lalu ukhuwah wathoniyah dengan sesama manusia dalam suatu negara dan ukhuwah insaniyah sebagai bentuk untuk perdamaian dunia," ujar Anwar dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (15/4).
Ia melanjutkan, sebagai masyarakat yang hidup di tengah keberagaman suku dan agama, hendaknya umat mampu meneladani kehidupan di Madinah semasa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di mana umat yang berbeda agama juga dapat hidup dan beribadah dengan damai.
"Ketika Nabi Muhammad SAW menjadi pemimpin agama sekaligus pemimpin di Madinah, di sana paling tidak ada empat kaum, yakni kaum yahudi, kaum nasrani, kaum majusi yang menyembah berhala dan kaum muslim. Pada saat itu mereka juga bisa hidup dengan damai, padahal mayoritas Islam," terangnya.
Baca juga: PGI: Jadikan Ramadan dan Paskah sebagai Momen Memupuk Toleransi
Anwar yang juga menjabat Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini juga menilai perayaan Jumat Agung sebagai salah satu rangkaian dari Trihari Suci umat nasrani yang penuh sukacita, juga sejatinya menjadi hari yang istimewa bagi umat muslim tatkala hari Jumat ini menjadi sayyidul ayyam atau hari yang memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan hari lain terlebih di bulan suci Ramadan.
"Jadi hari Jumat itu memang selain selain umat Kristiani menyebut hari Jumat Agung, kita sebagai umat Islam menyebutnya juga sebagai sayyidul ayyam atau ibunya dari semua hari yang ada. Sehingga pada dasarnya kedua umat beragama sama-sama memaknai hari Jumat ini sebagai hari besar," katanya.
Pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 1997-2014 dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) itu memandang, di hari Jumat yang istimewa bagi kedua umat beragama ini hendaknya umat dapat mengedepankan kasih sayang, toleransi, serta mengesampingkan arogansi beragama demi menjalin persaudaraan.
"Karena tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan bermusuhan apalagi arogansi. Jadi kembali lagi pada Jumat Agung mudah-mudahan dengan momentum Jumat Agung ini kembali kita ke agama masing-masing, kembali kepada khitahnya lagi, bahwa pada dasarnya agama apa pun itu mengajarkan kasih sayang dan menjauhi permusuhan," tuturnya. (Ant/S-2)
Umat Kristiani mengimani hari Sabtu Paskah sebagai saat kebangkitan Tuhan Yesus dengan mengalahkan kuasa maut.
Ibadah Jumat Agung berlangsung di 9.000 gereja yang tersebar di seluruh NTT.
SEBANYAK 123 ribu penumpang memanfaatkan liburan dengan menggunakan moda transportasi kereta api.
Di sepanjang jalan, kayu salib dipikul secara bergantian, termasuk oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematangsiantar Junaedi Antonius Sitanggang.
Pentas tablo paling fenomenal dan memukau peziarah Jumat Agung di Lembata dibawakan Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Arnoldus Jansen Waikomo.
Dia menuturkan, pelaksanaan salat Jumat di Masjid Istiqlal berjalan seperti biasanya, namun tetap mengedepankan toleransi antarumat beragama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved