Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MENDAPATKAN ampunan, rahmat, dan keberkahan Allah menjadi tujuan tiap insan yang menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Namun, apakah kualitas ibadah puasa yang kita jalani menjamin kita mendapatkan hal tersebut? Ini menjadi pertanyaan yang diajukan para sahabat kepada Rasullah.
Sahl bin Mu'adz meriwayatkan dari ayahnya, beliau berkata bahwa sesungguhnya ada seseorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang terbaik dan paling besar pahalanya saat berpuasa?. Siapakah ahli puasa terbaik, ahli puasa yang pahalanya paling besar, pahalanya paling luas, paling tinggi, dan pahalanya paling agung, siapa dia?”
Lalu Rasulullah menjawab, “Mereka yang paling banyak zikirnya kepada Allah SWT”. Demikian dijabarkan Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri dalam kanal Youtube-nya, dikutip kemarin.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri mengatakan mereka yang terbaik ialah yang paling banyak berzikir, bukan yang paling lapar, bukan yang paling haus, atau yang paling susut berat badannya ketika menimbang pada awal Syawal. "Tetapi yang paling baik dan yang paling terbaik adalah yang paling banyak berzikir kepada Allah SWT," kata dia.
Dia menegaskan bahwa umat muslim harus mengingat baik-baik, khususnya pada awal-awal Ramadan, bahwa yang paling baik ialah yang paling banyak berzikir, yang paling banyak mengingat Allah SWT. "Semakin kita banyak mengingat Allah, semakin kita mengisi hari-hari kita, menit-menit kita, jam-jam kita, lalu setiap aktivitas-aktivitas kita dengan berzikir, maka puasa kita akan menjadi puasa yang terbaik," sebutnya
Istigfar
Dia juga mengungkapkan tidak heran orang yang terbaik ketika berpuasa ialah Rasulullah. Beliau senantiasa mengingat Allah, senantiasa berzikir kepada Allah. Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri mengingatkan agar berzikir pada waktu pagi dan petang. "Kalau bisa dibaca full, dibaca semuanya, jangan hanya 1-2 zikir saja. Walaupun setiap zikir selalu memberikan keutamaan kepada kita, tetapi kita selesaikan semua. Di bulan Ramadan ini, usahakan istigfar 100 kali," ujarnya.
"Maka, perbanyak istigfar, istigfar, dan istigfar. Tentunya ketika kita beristigfar, harus menghayati dari dalam hati kita, mohon ampun kepada Allah, minta kepada Allah agar dihapuskan dosa-dosa kita," kata Ustaz Muhammad.
Ia menuturkan sebagian ulama mendengar bahwa Nabi setiap hari beristigfar 100 kali bahkan lebih. Mereka berpikir jika Nabi saja beristigfar 100 kali, bagaimana dengan mereka yang umat biasa. Oleh karenanya, mereka beristigfar hingga ribuan kali tanpa menjadikannya sebuah syariat yang diikuti.
"Mintalah kepada Allah, kita punya waktu yang sangat banyak, tidak ada alasan," lanjutnya. Ia menambahkan jika ada kondisi tidak bisa membaca Alquran, tidak ada alasan tidak beristigfar, bertasbih, dan bertahmid.
Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri menegaskan bahwa kita bisa beristigfar, bertasbih, dan bertahmid ketika beraktivitas sehari-hari. "Itu yang akan membuat puasa kita semakin bermakna," paparnya. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved