Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mengakrabi Alquran

SYARIEF OEBAIDILLAH
30/4/2021 05:00
Mengakrabi Alquran
Sejumlah santri membaca Al-Quran di Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) di Setu, Kabupaten Bekasi, Jabar, Sabtu, (24/4).(ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

BULAN Ramadan ialah bulan keberkahan dengan diturunkannya Alquran atau Nuzulul Quran oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw. Alquran sebagai petunjuk bagi manusia yang menjelaskan petunjuk dan pembeda antara yang hak dan batil. “Marilah di bulan mulia dan berkah dengan Nuzulul Quran ini kita berakrab diri dengan Alquran. Banyak keutamaan membaca Alquran yang kita raih,” kata ustaz Abdul Gaffar Ruskhan kepada Media Indonesia, kemarin.

Sebagaimana fi rman Allah SWT ‘Bulan Ramadan ialah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)’ Karena bulan Alquran, Ramadan mesti dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan membaca dan menadaburi Alquran. Abdul Gaffar memaparkan dalam hadis riwayat Ibnu ‘Abbas menyebut Rasulullah SAW menyetor bacaan Alquran pada Malaikat Jibril pada malam hari bulan Ramadan. Karena itu, umatnya disunahkan memperbanyak baca Alquran pada malam hari bulan Ramadan.

Mengapa waktu malam disunahkan? “Malam itu merupakan saat manusia terbebas dari segala kesibukan dan waktu yang tepat untuk mentadaburi Alquran. Apalagi, keberkahan bulan Ramadan itu lebih kentara pada malam hari ketimbang siang hari kendati membaca Alquran pada siang hari tentu bernilai ibadah yang luar biasa juga,” ungkap Abdul Gaffar.

Ia melanjutkan bulan Ramadan juga menjadi waktu istimewa bagi Rasulullah, para sahabat, dan para ulama yang umumnya lebih fokus memperbanyak membaca Alquran. “Subhanallah, ternyata Imam Syafi ’i lebih hebat lagi, mengkhatamkan Alquran 60 kali saat Ramadan. Bahkan, Imam Malik tidak melakukan aktivitas mengajar pada bulan Ramadan, hanya fokus membaca Alquran,” ujarnya.

Lima keutamaan

Agar kita yang membaca Alquran mendapat manfaat yang lebih, paling tidak ada lima hal yang dapat dilakukan. Pertama, bacalah Alquran dengan benar. Hal itu juga difi rmankan Allah SWT. ‘Bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan atau tartil’ (QS Al-Muzammil). Tartil mengandung makna sesuai tajwid serta bacaannya pelanpelan dan jelas.

Kedua, pahami makna Alquran. Setiap muslim wajib berusaha untuk memahami makna Alquran secara baik dan benar sehingga bisa mengambil petunjuk dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Ketiga, amalkan kandungan Alquran. Alquran sebagai pedoman hidup tidak akan berarti jika isinya tidak diamalkan.

Keempat, hafalkan Alquran. Kita dituntut untuk menghapalkan ayat-ayat dan surah dalam Alquran semampunya. Orang yang di dadanya tersimpan bacaan Alquran, hatinya akan bersinar dan tenang. Kelima, tadaburi ayat-ayat Alquran. Menadaburi Alquran berarti merenungkan kandungan maknanya. Hal itu penting agar mukmin mampu memahami Alquran secara mendalam. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah