Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Jalan Menjemput Rahmat Allah

Syarief Oebaidillah
20/4/2021 02:00
Jalan Menjemput Rahmat Allah
Pendakwah Ustaz Jamil Azzaini(MI/Sumaryanto Bronto)

PADA Ramadan yang berkah dan mulia ini banyak terdapat pesan dan anjuran memperbanyak amal. Berbagai anugerah kebaikan dan pahala dilipatgandakan.

Terkait dengan hal itu, pendakwah Ustaz Jamil Azzaini menceritakan sebuah kisah populer tentang dua ahli ibadah. Mereka masing-masing fokus beribadah selama 80 tahun dan 500 tahun.

"Saat keduanya masuk surga, ternyata bukan karena amalnya, melainkan disebabkan rahmat dan kasih sayang Allah SWT," tuturnya kepada Media Indonesia, kemarin.

Jamil lalu menyebutkan hadis Rasulullah SAW dari riwayat Al-Bukhari dan Muslim. "Mendekatkan dirilah kalian kepada Allah dan luruslah dalam beramal. Ketahuilah bahwa seseorang tidak akan selamat (masuk surga) hanya dengan amal-amalnya.”

Dalam sebuah riwayat lain, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW. “Engkau juga tidak bisa masuk surga hanya dengan amal-amalmu, ya, Rasulullah?” Rasul menjawab, “Saya juga tidak, kecuali Allah SWT memberikan rahmat-Nya.”

"Jadi, perlu diingat, yang terpenting bukanlah berlomba memperbanyak amal, melainkan berlomba mendapat rahmat dari Allah SWT," kata Jamil yang juga founder Akademi Trainer dan Tahfizh Leadership itu.

Lantas bagaimana kita berpeluang mendapatkan rahmat Allah SWT? Jamil mengungkapkan tentu syarat utamanya ialah beriman dan bertakwa kepada Allah secara lurus dan total. Dengan kata lain, hidup kita selalu hanya fokus kepada Allah.

Selain syarat utama tersebut, kata Jamil, masih ada hal lain yang bisa kita lakukan untuk merayu Allah SWT agar mendatangkan rahmat-Nya kepada kita.

Dia mengutip sejumlah pesan yang termaktub dalam Alquran tentang perbuatan baik yang mendapat rahmat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Pertama, sebut Jamil, banyaklah berbuat kebaikan. Perbuatan baik, apa pun yang dilakukan, ternyata menjadi jalan bagi datangnya rahmat Allah SWT. "Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan,” begitu bunyi Surah Al-Araf ayat 56.

Dalam sebuah kisah, turunnya rahmat Allah karena perbuatan baik itu dialami seorang perempuan setelah dirinya memberi minum seekor anjing.

"Banyak ragam perbuatan baik yang bisa dilakukan, seperti memberi makan orang yang berbuka, memberdayakan orang, menanam pohon, dan memberi makan binatang," imbuh Jamil.

 

Memohon ampun

Selain berbuat baik, memohon ampun kepada Allah dapat mendatangkan rahmat-Nya, seperti yang ditegaskan Allah dalam firman-Nya pada Surah An-Naml ayat 46.

"Karena itu, agar kita mendapat rahmat dari Allah, bersegeralah minta maaf dan bertaubat setelah berbuat salah atau perbuatan maksiat yang dilarang," kata Jamil.

Ia melanjutkan, masih ada cara lain untuk mendapatkan rahmat Allah, yakni menyerukan kebaikan dan mencegah orang lain berbuat dosa dan maksiat. Menurutnya, profesi sebagai penyeru kebaikan itu banyak ragamnya, bisa juga trainer dan inspirator di dalamnya.

Soal ini Jamil merujuk pada Surah At-Taubah ayat 71, 'Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah'.

"Jadi, silakan berlomba memperbanyak amal di Ramadan. Namun, jangan lupakan hal yang lebih penting, yaitu berburu mendapatkan rahmat dari Allah SWT," tandasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah