Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DALAM sejarahnya, Ramadan diyakini sebagai bulan yang berlimpahnya keberkahan dan mukjizat. Berbagai peristiwa yang pernah terjadi dalam sejarah bulan suci justru di luar pertimbangan akal manusia biasa.
Mukjizat di atas segala kemukjizatan (miracle of all miracles) ialah kekuatan yang telah menaklukkan berbagai kekuatan yang pernah dan masih diakui oleh manusia. Menaklukkan kehebatan sejarah, kehebatan akal, ilmu, dan teknologi. Menaklukkan kehebatan ideologi apa pun yang pernah timbul di permukaan bumi ini.
"Itulah Alquran Al-Karim. Kitab yang di dalamnya tiada kekurangan, tiada kesalahan, bahkan tak akan menimbulkan keraguan, kecuali pada hati-hati yang tidak memilki cahaya. Sesuai dalam firman-Nya Surah Al-Baqarah (Inilah Kitab yang tiada keraguan padanya. Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa)," papar Ustaz Imam Shamsi Ali melalui pesan Whatsapp kepada Media Indonesia, Rabu (22/5).
Alquran adalah kitab yang mengandung Kalam Ilahi, yang bersifat azali (tiada awal dan tiada akhir). Kalam yang tidak mengalami perubahan (tabdiil), dan bersifat sempurna (tammat).
Ia melanjutkan, Alquran sebagai mukjizat terbesar dalam sejarah peradaban itu turun di bulan Ramadan untuk membawa pula berbagai kemukjizatan. "Di bulan Ramadan diturunkan di dalamnya Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan tentang petunjuk dan pembeda atau furqan," ujarnya
Shamsi Ali menjelaskan, kemukjizatan Alquran meliputi segala aspek. Dari tata kata, kalimat, hingga kandungan (ajaran) semuanya bersifat mu’jiz atau mengalahkan semua yang lain.
Realitas inilah, katanya, yang kemudian dikuatkan sendiri oleh Alquran dengan tantangan terbuka pada firman-Nya melalu Alquran yang artinya ‘datangkan sebuah kitab yang sama jika kamu berada dalam kebenaran.’
Mereka gagal. Alquran menguranginya menjadi '10 surah' saja (biasyri shuwar). Tapi sang pembangkang yang mengingkari kebenaran (Alquran) itu masih terus mengingkarinya. Berusaha menandingi Alquran dan gagal (lagi) walau hanya 10 surah.
Alquran kemudian menurunkan tantangan itu melalui firman-Nya: "Dan jika kamu ragu dengan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka datangkan satu surah saja yang sama. Bahkan hadirkan semua yang bisa menolongmu jika kamu benar."
"Tetapi satu surah pun mereka gagal. Namun, mereka terus dalam pembangkangan dan pengingkaran. Pengingkaran dan pembangkangan itu akan terus berlanjut. Bahkan upaya memadamkan cahaya itu akan selalu ada.
Tapi pada akhirnya cahaya tak akan pernah hilang. Justru Dia yang yang menjadi sumber cahaya mengambil tanggung jawab untuk meneruskan cahayanya walaupun pasti ada pihak-pihak yang tidak senang," papar Shamsi Ali yang tengah membangun pondok pesantren di Kota New York, Amerika Serikat, itu.
Dimensi kekuatan
Ia kembali menyitir ayat Alquran, "Mereka ingin memadamkan cahaya Allah. Tapi Allah terus menyempurnakan cahaya itu walau mereka tidak senang."
Sebagaimana disebutkan, mukjizat Alquran mencakup semua aspek. Dari kekuatan nilai ruhiyah (aspek batin), kandungan (isi kitab), maupun bahasa dari semua segi. Semuanya adalah mukjizat.
Jangankan dalam bahasa aslinya, bahasa Arab. Bahkan beberapa kali Alquran tetap terbukti memiliki dimensi kekuatan dalam bahasa terjemahannya sekalipun. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved