Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SELAIN keutamaan menahan lapar dan hawa nafsu di bulan Ramadan, terdapat satu malam yang istimewa yang ditunggu-tunggu, yakni Nuzululquran atau malam turunnya Alquran pertama kali ke dunia. Peristiwa itu terjadi pada 17 Ramadan.
Saat itu Nabi Muhammad SAW menerima kumpulan firman Allah sekaligus merupakan peraturan-peraturan atau garis-garis besar haluan Islam dalam rangka mencari rida Allah SWT, dari lauh mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia.
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil),” demikian bunyi surah Al Baqarah ayat 185.
Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Ustaz Yudi Latif menuturkan, turunnya Alquran menandai awal kenabian Nabi Muhammad SAW. Kata pertama yang diturunkan ialah ‘iqra’ yang artinya 'bacalah' atau 'dengungkan', 'proklamasikan', dan sebagainya.
Karena itu, menurutnya, harusnya umat manusia menghargai Alquran sebagaimana mereka menghargai literasi baca tulis media lainnya. Itu karena awalnya manusia ialah seorang inferior. Namun, dengan baca tulis, mereka bisa menjadi lebih tinggi derajatnya jika dibandingkan dengan makhluk lain. Begitulah seharusnya kita menghargai Alquran," kata Yudi saat membawakan materi Menjadi Umat Terbaik dengan Alquran di Masjid Nursiah Daud Paloh, Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Selasa (21/5) malam.
Alquran sebagai kitab suci agama Islam berisi pedoman dan petunjuk kehidupan seperti yang diperintahkan Allah SWT sehingga baca dan tulis ialah identitas keislaman.
Membaca Alquran, menurutnya, sama saja dengan mempelajari tanda-tanda Allah, alam, sejarah, dan unsur psikologi yang kemudian keseluruhannya itu membentuk ilmu pengetahuan. Hanya orang yang menguasai ilmu dan iman inilah yang akan ditinggikan derajatnya.
"Keimanan menjadi daya tahan terakhir dalam bersaing ataupun perang. Sekuat apa pun peradaban, seperti canggihnya teknologi, dan tatanan ekonomi tak bisa menandingi keimanan," lanjutnya.
Kehebatan dari wahyu dan mukjizat Allah yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW ini harusnya membuat umat manusia, khususnya islam, untuk memiliki passion yang lebih besar untuk membaca dan mempelajari Alquran.
Terlebih pada Ramadan, umat Islam dijanjikan pahala berlipat ganda jika melakukan ibadah, seperti memperbanyak membaca Alquran, iktikaf, zikir, dan salat malam. Perlunya berlomba-lomba dalam kebajikan seperti yang tertulis dalam surah Al Baqarah ayat 148 itu harus dipahami pada kebaikan secara universal.
Keistimewaan
Dalam salah satu tafsirnya, Al Thabari mengungkapkan, malam turunnya kitab suci lebih baik dari 1.000 bulan. Itu diartikan bahwa semua amalan, puasa, dan salat malam yang dilakukan seorang hamba pada malam Nuzululquran, lebih baik dari amalan yang dilakukannya selama 1.000 bulan.
Keistimewaan lain Nuzululquran disebutkan, malam itu akan turun para Malaikat, termasuk Jibril, untuk mencatat takdir tahunan yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, dan untung buruk.
"Nuzululquran, malam penuh berkah dan ampunan segala dosa bagi orang yang menghidupi malamnya dengan ibadah," imbuhnya. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved