Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOMISI Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta akan memverifikasi 23 ribu data ganda dalam daftar pemilih tetap (DPT) putaran pertama lalu sebagaimana rekomendasi Bawaslu DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan komisioner KPUD DKI Betty Epsilon Idroos disela-sela kunjungan ke PT Gramedia Printing di kawasan Cikarang, Kamis (23/3).
"Akan dicek dulu di lapangan apakah datanya sesuai, kalau sesuai akan kita sesuaikan (hapus) kalau tidak akan kita jelaskan ke bawaslu," ujar Betty.
KPUD pun masih menunggu data by name by address dari Bawaslu DKI. Nantinya, data tersebut akan diserahkan ke KPU tingkat kabupaten/kota untuk disempurnakan.
"By name by address akan diserahkan ke kabupaten/kota karena Provinsi hanya rekapitulasi," tukasnya.
Verifikasi dan kroscek secara langsung ke lapangan tersebut diharapkan menghasilkan data final pada rekapitulasi yang dimulai pada 4 April mendatang.
"Insya Allah di DPT datanya sudah sempurna versi KPUD," ungkapnya.
Betty menghimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan masa untuk memberi masukan dan tanggapan terhadap DPS pada 22-28 Maret 2017.
Masyarakat yang merasa namanya belum masuk dalam DPS bisa melapor ke Kelurahan dengan membawa surat keterangan dukcapil atau KTP-E serta kartu keluarga (KK) dengan kopiannya. Nantinya petugas di Kelurahan akan melakukan kroscek ke lapangan.
Sebelumnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta menemukan sebanyak 23 ribu data ganda dalam DPT putaran pertama. Data ganda itu tersebar di seluruh tingkatan kota administratif DKI Jakarta.
Bawaslu berharap putaran kedua terbebas dari data pemilih ganda. Untuk itu, KPU DKI sudah diberikan rekomendasi perbaikan data pemilih dalam rapat pleno penetapan daftar pemilih sementara (DPS).
“Betul, itu tersebar di setiap kota. Paling banyak di Jakarta Timur. Sudah diberikan rekomendasi kepada KPU supaya segera ditindaklanjuti,” ujar Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti di Jakarta, kemarin.
Bawaslu DKI melampirkan daftar pemilih ganda di putaran pertama sesuai data nama dan alamat. Data ganda yang tercatat itu, jelas Mimah, teridentifikasi atas kesamaan nama dan nomor induk kependudukan.
Untuk pilkada putaran kedua, KPU DKI telah menetapkan DPS sebanyak 7,2 juta pemilih. Data tersebut bakal diperbaiki menjadi DPT putaran kedua dalam rapat pleno pada 4-6 April mendatang. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved