Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kubu Agus-Sylvi Tepis Cuitan SBY sebagai Distorsi Perkara Hukum

Golda Eksa
21/1/2017 21:16
Kubu Agus-Sylvi Tepis Cuitan SBY sebagai Distorsi Perkara Hukum
(twitter)

KOMENTAR Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di jejaring sosial Twitter (cuitan) mengenai masifnya informasi hoax di Tanah Air tidak terkait dengan penyelidikan dugaan kasus korupsi yang menyasar calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Sylviana Murni.

Penegasan itu disampaikan Didi Irawadi Syamsudin selaku tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1).

"Enggak, enggak ada kaitan. Kalau dilihat ini (hoax) sudah lama dan malah menjadi-jadi," ujarnya.

Didi pun membantah jika cuitan SBY sebagai distorsi atas perkara hukum Sylvi--sapaan Sylviana--yang sedang ditangani penyidik Bareskrim Polri. Menurutnya, SBY merupakan negarawan dan pendapat yang disampaikan melalui media sosial itu bersifat umum.

"Pak SBY coba mengingatkan ini (hoax) saling menyerang dan dikaitkan dengan politik. Ini hal-hal yang tidak boleh terjadi. Negara punya (perangkat) cyber crime police yang juga harus bisa menindak tanpa pandang bulu," terang dia.

Didi menambahkan, SBY ingin menyampaikan kepada publik bahwa semangat reformasi ialah tetap mengedepankan kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab. Pendapat siapa pun silakan diutarakan, tetapi ada batasan dan tidak boleh berisi ujaran kebencian, bernuansa SARA, dan bahkan bertujuan memecah kesatuan bangsa.

"Pak SBY mengingatkan itu untuk menjaga keutuhan bangsa. Jangan dipolitisasi, niat baik baik menjaga persatuan jangan dipelintir. Kita tidak ingin bangsa ini pecah," ujarnya.

Secara terpisah, maraknya sebaran informasi bohong di media sosial juga disoroti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Panglima mengatakan, mempercayai isu hoax sama saja membawa bangsa ke arah kehancuran.

"Tergantung mau dibawa ke mana bangsa ini. Sadarlah yang biasa membuat berita bohong untuk berhenti. Jangan membuat bangsa kita menjadi bangsa pembohong," tandasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya