Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tujuh Terduga Teroris Terkait Bahrun Naim

Nicky Aulia Widadio
21/12/2016 19:50
Tujuh Terduga Teroris Terkait Bahrun Naim
(MI/Arya Manggala)

TIM Detasement 88 Anti Teror menangkap tujuh orang terduga teroris di empat daerah dalam rentang sehari pada Rabu (21/12). Polisi menyatakan, para terduga teroris ini terkait dengan Bahrun Naim.

Terduga teroris di Tangerang Selatan, Adam Nursyam ditangkap berdasarkan pengembangan dari kasus teroris di Bekasi dan Tasikmalaya beberapa waktu silam.

"Masih kita dalami, memang mereka terlibat dari kasus bom bekasi. Termasuk pengembangan dari Tasikmalaya," ujar Kabag Mitra Divisi Humas Polri Komisaris Besar Awi Setiyono, di Mabes Polri Jakarta, Rabu.

Dari Adam kemudian diketahui ada tiga orang lainnya terduga teroris di sebuah kontrakan di Babakan, Tangerang Selatan. Ketiganya kemudian meninggal dunia lantaran ditembak Tim Densus setelah melawan. Omen merupakan mantan narapidana pembunuhan yang direkrut oleh Ovi, narapidana bom duta besar Myanmar pada 2013 silam. Erwan alias Irawan sehari-hari merupakan supir di perusahaan air mineral di Tasikmalaya. Sedangkan Helmi alias Hilmi merupakan penjual bubur di Tasikmalaya.

"Keduanya (Erwan dan Helmi) merupakan kelompok JAD (Jamaan Ansharut Daulah)," tambah Awi. JAD dipimpin oleh narapidana kasus teroris di Lapas Nusa Kambangan, Aman Abdurrahman.

Selang beberapa waktu kemudian, Tim Densus 88 menangkap terduga teroris Jhon Tanamal alias Hamzah di Desa Balai Nan Duo, Payakumbuh, Sumatra Barat. Jhon diketahui terkait dengan Kelompok Abu Zaid asal Solo. Abu Zaid juga merupakan terpidana kasus bom Thamrin.

"Dan tentu kelompok ini sudah diungkap dan kemudian juga akan dilakukan upaya penangkapan terhadap lainnya," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul.

Jhon yang bekerja di perusahaan swasta mendonasikan dana untuk kegiatan amaliyah (jihad bunuh diri). Ia juga membeli bahan-bahan untuk suatu rangkaian bom dan melakukan percobaan pembuatan bom.

"Artinya mereka melakukan bersama Zaid ini dan melakukan percobaan-percobaan terhadap bom," tambah Martinus.

Rabu siang, Tim Densus 88 kembali menangkap seorang terduga teroris di Deli Serdang, Sumatera Utara atas nama Syafii. Ia merupakan kelompok Katibah Gigih Rahmat (KGR) yang dipimpin Gigih Rahmat Dewa. Kelompok ini juga terafiliasi dengan Islamic State di bawah kendali Bahrun Naim.

Pada 6 Agustus lalu kelompok KGR ini terungkap oleh Tim Densus lantaran berencana mengembom Marina Bay, Singapura. Syafii diketahui berperan dalam merekrut orang-orang untuk bergabung dengan KGR. Ia juga menyembunyikan dua orang teroris dari warga negara Tiongkok di Batam. Dua orang tersebut merupakan anggota dari East Turkestan Islamic Movement yang masuk ke Indonesia secara ilegal.

"Dia mengikuti baiat pada IS bersama-sama anggota kelompok KGR pada Agustus 2015 di Sungai Ladi, Batam," kata Awi Setiyono.

Terkait Syafii, Tim Densus 88 kemudian melakukan penangkapan terhadap Hari Abisoki alias Abisya di Batam, Kepulauan Riau. Hari Abisoki merupakan anggota dari KGR dan turut menyembunyikan dua teroris asal Tiongkok tersebut. Ia berperan memberangkatkan orang ke Suriah untuk melakukan amaliyah.

"Saya bisa pastikan yang di Batam, Kelompok KGR itu terafiliasi langsung dengan Bahrun Naim," pungkas Martinus.

Dari total tujuh yang ditangkap, selanjutnya polisi menahan empat orang terduga teroris untuk dilakukan pemeriksaan intensif. Hal ini, lanjut Martinus, merupakan suatu bentuk pencegahan terhadap rencana aksi teror yang marak terjadi menjelang akhir tahun. OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya