Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Roda Pembangunan di Kawasan Terdepan Nusantara

20/10/2016 04:05
Roda Pembangunan di Kawasan Terdepan Nusantara
(PRESIDENTIAL PALACE/AGUS SUPARTO)

Menjelang dua tahun pemerintahannya pada 20 Oktober, Presiden Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah, termasuk Papua.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Jokowi memang menyatakan komitmen untuk memperhatikan pembangunan dari kawasan yang selama ini terpinggirkan.

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi mengungkapkan rakyat Papua tidak hanya membutuhkan pelayanan kesehatan, pendidikan, pembangunan jalan, jembatan, dan pelabuhan, tetapi juga butuh didengar dan diajak bicara.

Itulah sikap dasar Jokowi dalam membicarakan setiap persoalan yang ada di Papua dan membawa dirinya untuk menaruh perhatian besar pada Papua.

Sejak menjadi Presiden, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Papua pada 27-29 Desember 2014, pada 8-11 Mei 2015, ke Papua Barat pada 29 Desember 2015 hingga 1 Januari 2016, pada 29-30 April 2016, dan pada 17-18 Oktober 2016.

Gubernur Papua Lukas Enembe pun memuji Presiden Jokowi yang dalam dua tahun memerintah telah empat kali mengunjungi Papua dan sekali ke Papua Barat.

Kunjungan itu sangat berarti bagi rakyat Papua. Lukas juga bangga karena Presiden tidak hanya ke Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua, tetapi juga sudah ke Wamena, Nduga, dan daerah lain yang tidak pernah dilakukan presiden-presiden sebelumnya.

Pada kunjungan jelang dua tahun pemerintahan, Presiden meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat.

Enam proyek itu di Papua dan Papua Barat yang diresmikan Presiden ialah PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Orya Genyem (20 Mw), PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Prafi Manokwari (3 Mw), SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 70 kV Genyem-Waena-Jayapura (sepanjang 174,6 km sirkit), SUTT 70 kV Holtekam-Jayapura (43,4 km), Gardu Induk Waena-Sentani 20 MVA, dan GI (Gardu Induk) Jayapura 20 MVA.

Pada Senin (17/10), Presiden bertolak ke Kabupaten Yahukimo untuk meresmikan Bandara Nop Goliat Dekai, meresmikan program satu harga BBM di Papua, serta meninjau pesawat BBM Air Tractor AT-802.

Menurut Lukas, hal itu memperlihatkan ada perhatian besar bagi Papua dari pemerintah pusat. Ini menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh dari Presiden dalam mendorong percepatan pembangunan di Papua.

Adapun dari ujung barat Indonesia, Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, juga sudah merasakan kehadiran pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Antara lain, pembangunan Waduk Paya Seunara di Kecamatan Sukakarya. “Pada 10 Maret 2015 Bapak Presiden Jokowi sudah melihat langsung Waduk Paya Seunara dan beliau ingin meresmikannya,” kata Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam.

Presiden Jokowi berkunjung ke Pulau Weh, Aceh, pada 10 Maret 2015 untuk meresmikan logo 70 tahun Indonesia Merdeka bertempat di Tugu Kilometer Nol Indonesia.

Bersamaan dengan acara tersebut, Presiden Jokowi meninjau langsung pembangunan Waduk Paya Seunara Sabang dan berkomunikasi dengan warga setempat.

Adapun dari wilayah paling utara Indonesia, warga Pulau Miangas Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, dalam waktu dekat akan bisa menikmati sarana transportasi pesawat terbang seiring peresmian bandara.

Pada 2016, Kementerian Perhubungan melanjutkan pembangunan 15 bandara di berbagai daerah. Di antaranya yang sudah selesai pembangunan ialah Bandara Miangas yang pembangunannya dimulai sejak 2012.

“Bandara Miangas merupakan satu mata rantai yang penting dalam jalur logistik di Sulawesi Utara. Komitmen pemerintah dalam mewujudkan pembangunan dan pengembangan daerah sebagai upaya pemerataan pertumbuhan ekonomi telah terbukti dengan peresmian operasi Bandara Miangas ini sebagai bagian dari NKRI,” ujar General Manager AP I Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Nugroho Jati di Manado, Sulawesi Utara.

Adapun di kawasan paling selatan, pemerintah juga membuat berbagai proyek, termasuk segera membangun sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Nusa Tenggara Timur, termasuk di Rote Ndao.

Semua program yang berjalan dalam dua tahun terakhir itu hanya contoh kecil dari yang sudah berjalan selama Pemerintahan Jokowi-JK. Terlihat komitmen Presiden Jokowi untuk tidak lagi Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris agar ekonomi menyebar di semua wilayah, khususnya di empat titik yang selama ini menjadi kawasan terdepan Nusantara, Sabang, Merauke (Papua), Miangas, dan Rote Ndao. (Ant/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya