Teten tidak Tahu Perihal Keberlanjutan Kantor Staf Presiden
Kim/Nov/P-5
03/9/2015 00:00
(ANTARA/YUDHI MAHATMA)
TEKA-TEKI perihal pengganti Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dari posisi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) terjawab sudah.
Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, kemarin, ditunjuk Presiden Joko Widodo menggantikan Luhut yang menjadi Menko Polhukam.
Teten sendiri mengaku tidak tahu perihal keberlangsungan lembaga yang kini ia pimpin.
Dirinya mengaku akan berdiskusi terlebih jauh dengan Presiden Jokowi serta staf-stafnya termasuk dalam hal susunan sumber daya manusia (SDM).
"Saya harus liat dulu, saya pelajari dulu. Bagaimana juga Presiden (yang memutuskan) pengembangan ke depannya seperti apa. Nanti saya ngobrol dululah (dengan Jokowi)," kata mantan calon Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.
Pengangkatan Teten sebagai pengganti Luhut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No 91/P Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Kepresidenan.
Keppres itu ditandatangani Jokowi di Jakarta, kemarin.
Teten mengaku baru ditelepon Menteri Sekretaris Negara Pratikno soal pengangkatannya tepat di hari pelantikannya, sekitar pukul 08.30 WIB.
Ditemui terpisah, Pratikno mengungkapkan keberadaan KSP masih bergantung keputusan Presiden atas hasil evaluasi dua pekan nanti.
"Yang jelas, sekarang kepala (KSP)-nya ada, sopirnya ada, masa kendaraannya enggak ada," imbuh Mensesneg di Kantor Presiden, kemarin, saat ditanya perihal keberlanjutan lembaga yang berkantor di Bina Graha tersebut.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengindikasikan KSP tidak akan dibubarkan.
"Ya, kan memang tidak pernah ada upaya KSP untuk dilikuidasi. KSP tetap seperti sedia kala. Hari ini (kemarin) kan sudah dilantik Pak Teten menjadi pemimpin KSP," ungkap dia
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengungkapkan posisi KSP masih dalam kajian penataan kelembagaan.
"Apakah pas dengan kedudukannya seperti sekarang ini berdiri sendiri ataukah nantinya ada di bawah Kemensesneg atau kemudian inline dengan Seskab, itu semua sedang dalam kajian," terang Yuddy.
Politikus Partai Gerindra, Riza Patria, menilai ketokohan Luhut dan Teten berbeda jauh.
Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis dengan kinerja Teten.
"Itu pilihan Presiden dan bisa kerja sama dengan Presiden," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.