Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Badan Intelijen Turut Mengawasi

Nur Aivanni
23/9/2016 09:35
Badan Intelijen Turut Mengawasi
(Antara/Widodo S Jusuf)

BADAN Intelijen Negara (BIN) akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pilkada serentak. Satgas tersebut bergerak di bawah koordinasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Hal tersebut diungkapkan Kepala BIN Budi Gunawan saat ditemui seusai rapat tertutup dengan Kementerian Dalam Negeri, di Kantor Kemendagri, Jakarta, kemarin.

Budi enggan menyampaikan daerah mana saja yang menjadi daerah rawan konflik sesuai dengan pemetaan BIN. Namun, ia menekankan setiap potensi ancaman konflik sudah disampaikan kepada seluruh aparat di wilayah masing-masing.

“Tentu semua itu sudah diambil langkah deteksi maupun peringatan dini sudah kita sampaikan. Kemudian, untuk langkah-langkah pencegahan dini, tindakan preventif oleh satuan-satuan di wilayah sudah dilakukan,” tandasnya.

Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Soedarmo mengungkapkan DKI Jakarta mendapatkan prioritas dalam hal pengamanan Pilkada Se­rentak 2017. Hal tersebut disebabkan DKI Jakarta menjadi barometer dalam pilkada yang diikuti 101 daerah tersebut.

“Iya ada (perhatian khusus). Secara bersama-sama dengan intelijen yang lain, termasuk mitra kita BIN dan kepolisian, terus kerja sama untuk melakukan deteksi dini. Tadi BIN juga memprioritaskan pemantauan situasi di DKI,” ujar Soedarmo.

Dalam Indeks Kerawanan Pemilu yang dirilis Bawaslu, daerah yang masuk kategori kerawanan tertinggi dalam penyelenggaraan pilkada mendatang ialah Papua Barat, Aceh, dan Banten. Jakarta masuk kategori kerawanan sedang.

Pilkada Serentak 2017 hari ini memasuki hari terakhir pendaftaran pasangan calon cagub/cawagub. Hingga kemarin, beberapa daerah termasuk DKI Jakarta baru mendapatkan satu pasangan calon.

Di Kabupaten Buleleng, Bali, misalnya, pasangan petahana Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra yang diusung PDIP dan NasDem belum mendapatkan lawan. Demikian pula di Provinsi Sulawesi Barat, baru pasangan bakal calon yakni Suhardi Duka-Kalma Katta yang mendaftar. Mereka didukung Demokrat, Hanura, dan PKS.

Rano gandeng Embay
PDIP, NasDem, dan PPP telah sepakat menetapkan Embay Mulya Syarief sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi petahana Rano Karno dalam bursa pilkada Provinsi Banten. Embay pun menyatakan kesiapannya dan meyakini ia dan Rano Karno akan mampu bekerja sinergis.

“Rano Karno bukan orang Banten, saya orang Banten. Rano representasi timur, saya barat. Rano energik muda, saya kearifan orang tua. Ini akan menjadi harmonis,” papar Embay.

Pasangan Rano-Embay ditantang pasangan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy yang diusung Partai Golkar, Demokrat, PKS, Hanura, PAN, PKS, dan Gerindra. Wahidin-Andika telah mendahului Rano-Embay mendaftar ke KPU Provinsi Banten. Rano dan Embay bakal menyusul untuk mendaftar hari ini. (Mtvn/MS/VL/WB/DY/FD/FH/RF/FL/JI/RS/PT/DG/FD/JH/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik