Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Narkotika Nasional (BNN) tidak main-main dalam memerangi bandar narkoba. Mereka berencana memodernisasi persenjataan demi bisa melumpuhkan bandar narkoba yang kerap mempersenjatai diri dengan senjata api.
"Yang kita hadapi kan bandar pintar-pintar. Canggih-canggih, kita antisipasi sebelumnya," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di Kompleks Parlemen, Selasa (9/6).
Menurut dia, bandar terkadang memiliki senjata hasil rampasan serta rakitan. Alhasil, sebagai aparat penegak hukum, BNN juga wajib bisa mempersenjatai diri dengan perlengkapan yang lebih mumpuni.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri itu menuturkan, salah satu yang diperhatikan BNN dalam memilih senjata adalah masalah akurasinya. Pasalnya, bidikan petugas tidak boleh sampai salah sasaran.
"Yang kita hadapi bandar-bandar ini di kota, operasional di kota. Akurasi tembakan harus bisa dijamin. Jadi tidak boleh sampai meleset, bisa kena orang lain. Kualitas senjata harus bisa dijamin. Karena ini kita bicara nyawa," jelas dia.
Spesifikasi senjata BNN, lanjut dia, juga akan berbeda dengan yang dimiliki TNI dan Polri. Pembedaan itu bertujuan, bila nantinya ada peluru petugas yang salah sasaran, bisa diketahui senjata siapa yang dipakai di antara tiga lembaga.
Buwas, sapaannya, menjelaskan, senjata baru ini nantinya akan banyak membantu operasi BNN. Pasalnya, senjata api yang dipilih dapat merusak kontainer, mendobrak lemari besi, hingga untuk sniper.
"(Senjata) akan seefektif mungkin. Kalau bandar jauh dan tidak bisa pakai motor, kita kejar pakai peluru," papar dia.
Namun, Buwas belum bisa bicara banyak soal merk senjata yang akan dipilih kelak. Dia menuturkan, pihaknya sudah mencoba beberapa senjata, baik laras panjang atau pun pendek.
Masalah berapa pucuk senjata yang akan dipesan, Buwas memaparkan, semuanya tergantung anggaran dari pemerintah. Dia enggan menyebut angka pasti terkait anggaran yang disiapkan. Namun, dia mengaku BNN memerlukan 2.400 hingga 2.500 senjata.
"Kita juga membeli rompi anti peluru untuk anggota-anggota di lapangan," tutur Jenderal polisi bintang tiga ini.
Selain senjata, BNN juga akan dibekali dengan alat canggih lainnya. Contohnya seperti x-ray. Pasalnya, bandar narkoba juga sudah makin maju dalam menyembunyikan barang haramnya.
"Teknologi mereka makin maju untuk mengelabui alat-alat x-ray kita, karena x-ray kita yang sudah rendah," pungkas dia. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved