Debat Terakhir, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Mesti Tampil Ofensif

PENGAMAT politik Citra Institute, Yusak Farchan menilai Anies Baswedan menguasai panggung debat. Hal itu didasarkan performa Anies saat debat pertama dan ketiga.

"Debat pertama dan ketiga, saya kira panggung debat memang lebih dikuasai Pak Anies secara umum, karena Pak Anies punya kelebihan bagaimana menyampaikan atau beretorika di panggung debat. Karena tujuan debat memang menguji kemampuan retorika kandidat," terangnya.

Untuk selanjutnya, Anies diprediksi akan mengambil strategi menyerang pada debat terakhir. Begitu pula dengan Ganjar Pranowo. "Debat kelima nanti sekaligus debat terakhir antar capres ya tentu saya melihat baik Pak Anies maupun Pak Ganjar tetap akan mengambil strategi ofensif atau menyerang," terangnya di Jakarta, Selasa (30/1).

Baca juga: Anies Baswedan Harap Sri Mulyani Jadi Penjaga Kewarasan Bernegara di Tengah Politisasi Bansos

Menurutnya, strategi menyerang harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari elektabilitas Prabowo-Gibran, mengingat waktu pencoblosan makin pendek. Sisa waktu 2 minggu terakhir adalah momentum emas baik Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo berusaha sekuat tenaga untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Jadi saya kira tidak ada pilihan terbaik selain ofensif atau menyerang," tegasnya.

Baca juga: Salam 4 Jari, Timnas AMIN: Dampak Kebijakan Berpihak Pemerintah

Yusak menilai tema debat akan menguntungkan Ganjar dan Anies. "Terkait tema debat, ya kalau Pak Anies adalah seorang akademisi ya tentu tidak sulit bicara soal pendidikan, begitu juga Pak Ganjar yang latar belakangnya mantan gubernur, mantan anggota DPR, saya kira tidak sulit menguasai tema yang ada di debat kelima nanti. Karena itulah yang dikerjakan Pak Ganjar pada saat menjadi gubernur," tegasnya.

Selain itu, kedua capres akan diprediksi akan mengambil sikap untuk melemahkan satu sosok yakni Prabowo. "Ya itukan dari awal sampai sekarang mereka berkepentingan menjadikan Pak Prabowo sebagai common enemy, meskipun keduanya juga saling berkompetisi. Kalau pilpres dua putaran kan mereka berkompetisi untuk masuk putaran kedua, tapi sasaran tembak dari Pak Anies dan Pak Ganjar sebetulnya sama yaitu Pak Prabowo-Gibran. Bagaimana melemahkan Pak Prabowo-Gibran di sisa waktu terakhir ini," tandasnya.

Menurut Yusak, Jika Ganjar dan Anies tidak ofensif, maka hasilnya tidak akan begitu maksimal. "Kalau strategi yang dipilih bukan menyerang ya tentu hasilnya tidak akan sedahsyat yang diharapkan. Jadi mau tidak mau, memang menurut saya strateginya tidak ada pilihan lain kecuali ofensif atau menyerang dan menguliti capaian pemerintahan Pak Jokowi saat ini," pungkasnya.

 

Semua Capres Harus Siap

Pengamat politik dari UPN Veteran Jakarta Danis TS. Wahidin, berharap debat ke-lima, atau pamungkas, hari minggu mendatang, semua calon presiden harus siap dengan program-program terbaiknya.

“Semua capres harus siap dengan program-program terbaiknya,” kata Danis. Adapun Debat kelima mengusung tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

“Isu pemerataan kesejahteraan adalah kunci dimana semua masyarakat harus merasakan peluang yang sama untuk menjadi lebih sejahtera,” sebut Danis.

Baca juga: 

Komunitas Warteg Nusantara Dukung AMIN, Muhaimin: Ini Menambah Kekuatan

Danis menambahkan, sebuah pembangunan ekonomi apapun tidak akan berarti jika kemiskinan masih sangat tinggi, pengangguran masih sangat luas, dan kesenjangan ekonomi masih sangat besar. Satu hal yang banyak dibahas adalah kelanjutan Bantuan Sosial. 

“Program bantuan sosial berupa kartu sehat, kartu pintar dan berbagai bantuan lainnya mungkin akan dinantikan oleh masyarakat. Lalu kesehatan,  masyarakat masih berharap pemerintah menyediakan layanan kesehatan yang mampu diakses masyarakat dengan mudah,” jelas Danis. 

Baca juga:

Lirik Lagu Pemilu Rhoma Irama Sebut NasDem, PKB, PKS, Ummat

Selain itu tentang tenaga kerja, angka pengangguran, perlindungan TKI/TKW bisa jadi perdebatan seru. “Undang-undang cipta kerja juga akan mungkin menjadi pembahasan penting pada debat kelima,” prediksi Direktur Indodata ini.

Menurut dia, ketiga capres diuntungkan dengan pengalaman mereka berada di pemerintahan, sehingga familiar dengan isu-isu tersebut. “Semua capres merupakan incumbent kepala daerah dan menteri yang memiliki pengalaman dibidangnya, setiap capres memiliki keunggulan pada wilayah itu,” sebut Danis. 

Jika dijabarkan lebih lanjut, Danis melihat keunggulan, Anies bisa memunculkan metode membangun kesejahteraan dari kota, Prabowo bisa mengeksplorasi metode penguatan kesejahteraan dari kebijakan pertahanan dan Ganjar akan mengeksplorasi metode pengembangan kesejahteraan dari desa. (Z-7)