PANCASILA sebagai fundamen rakyat Indonesia dalam berpikir dan bertindak kini sudah semakin ditinggalkan. Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa sebagai tujuan kemerdekaan untuk menciptakan persatuan, kesejahteraan, kemandirian, berdaulat, dan bermartabat terasa makin menjauh di usia ke-70 bangsa ini.
"Kita lupa dengan amanat pendiri bangsa bahwa Indonesia dibangun untuk kesejahteraan rakyat dan mengikuti paham Pancasila, bukan paham liberal, agama, atau komunisme. Akibatnya, banyak UU yang dihasilkan tidak berpihak kepada rakyat kecil," cetus Sekjen Gerakan Pemantapan Pancasila Saiful Sulun pada acara Peringatan Kemerdekaan Ke-70 RI di Gedung Granadi, Jakarta, kemarin.
Acara tersebut juga dihadiri beberapa tokoh nasional di antaranya Fuad Bawazier, Agum Gumelar, Isran Noor, Wiranto, dan Akbar Tan-djung.
Saiful menambahkan, kehidupan demokratis di era reformasi belum membuat banyak perubahan bagi kesejahteraan rakyat. Dalam penilaiannya, era reformasi yang ditandai dengan adanya amendemen UUD 1945 sebanyak empat kali justru telah membuat kehidupan demokrasi semakin liberal dan mengubah sikap serta nilai kehidupan rakyat Indonesia.
"Amendemen UUD 1945 telah membuat perubahan besar pada nilai dan sistem, orang tidak lagi mengutamakan gotong royong dan semakin menjadi individualistis. Kekayaan dan kemewahan menjadi tujuan yang ujungnya korupsi," terangnya.
Di acara yang sama, anggota Lembaga Pengkajian MPR Soelastomo mengatakan pemerintah saat ini tengah gelisah melihat adanya perubahan hidup dan pola pikir masyarakatnya yang semakin liberal.
Ia menyebut gerakan revolusi mental yang digagas pemerintah masih belum cukup untuk mengubah perilaku masyarakat yang semakin jauh dari Pancasila. Pasalnya, Presiden tidak secara penuh dapat melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ia tetapkan karena sistem pemerintahan Indonesia yang setengah parlementer dan setengah presidensial.
Sementara itu, Guru Besar Ekonomi UI Sri Edi Swasono menyatakan, meski Indonesia telah merdeka selama tujuh dekade, ekonomi Indonesia masih belum sepenuhnya mandiri karena masih bergantung pada pinjaman dari IMF dan Bank Dunia.(Nyu/P-1)